Suara Sejati
Aku Tulang Rusuk Siapa (Bag 3)
Suatu hari seorang istri pendeta di Gereja memberiku selembar kertas. Ternyata kertas itu berisikan nomor HP seorang jemaat di Malaysia. Aku diminta untuk menjadi teman komunikasi. Beliau menyampaikan bahwa siapa tahu jemaat tersebut cocok untuk dilanjutkan menjadi pasangan hidup..
Aku Tulang Rusuk Siapa (Bag 2)
Suatu hari, dia datang melamarku. Tentu aku senang dan menjawab “bersedia.” Tetapi aku utarakan hal yang mengganjal di hati, yaitu kalau ingin menikah, maka harus menikah di Gereja-ku, supaya kami dapat menjadi: “satu Tuhan, satu iman dan satu baptisan.”
Aku Tulang Rusuk Siapa (Bag 1)
Kami cuma dua bersaudara. Bayangan masa kecil terekam di otak kami, saat melihat orangtua sering bertengkar. Tidak jarang kami melihat kekerasan terjadi pada mama. Kalau sudah begitu, badanku gemetar. Lalu entah mengapa, aku langsung muntah-muntah…
Rutinitas Atau Kebutuhan
Saat pandemi tiba dan sejak diberlakukannya ibadah online di rumah masing-masing, saya merasa tidak nyaman. Sebab, sebelumnya saya memang sudah terbiasa mengikuti berbagai kegiatan ibadah maupun persekutuan di gereja…
Penutup Itu Akhirnya Dibuka
Pertama kali saya membaca Alkitab adalah saat saya menempuh jenjang SMP di sebuah sekolah Kristen di Pasar baru, Jakarta. Saya juga mengikuti persekutuan muda-mudi yang diadakan oleh sekolah di hari Minggu…
Melayani dalam Gelap dan Sunyi
Saya adalah seorang tunanetra, sekaligus tunarungu. Saya tidak dapat melihat, juga kurang dapat mendengar. Sebelum pandemi menghebat di bulan Maret 2020, saya biasa melayani sebagai pengkhotbah, juga membawakan kesaksian di gereja dan persekutuan. Namun sejak pandemi..
Taat Tanpa Pengecualian
Di bulan Oktober 2020, saya dan suami diminta tolong untuk hadir saat acara “sang-jit” (seserahan barang calon pengantin) di tanggal 8-November-2020. Tetapi karena suami bertugas di tanggal itu, hanya saya sendiri yang akan membantu..
Semua Ada Saatnya (Bag 2)
Tanggal 8-Februari-2021, kakak terjatuh di RS. Besoknya, kami mendapat kabar kondisi kakak memburuk. Kami diminta untuk mencari ruang ICU. Tetapi semua sudah penuh. Mencari ruang ICU bagaikan mencari jarum di tumpukan jerami. Kami sungguh tidak berdaya..