SAUH BAGI JIWA
Hati Yang Bengkok
Bacaan Alkitab Harian – Kisah Para Rasul 8:14-25
“Tidak ada bagian atau hakmu dalam perkara ini, sebab hatimu tidak lurus di hadapan Allah“ (Kisah Para Rasul 8:21)
“Tidak ada bagian atau hakmu dalam perkara ini, sebab hatimu tidak lurus di hadapan Allah“ (Kisah Para Rasul 8:21)
“Ada udang di balik batu” adalah sebuah peribahasa yang kita pakai untuk menggambarkan motivasi tersembunyi yang dimiliki seseorang. Misalnya, kalau ada seorang teman yang sudah lama sekali tidak pernah menghubungi kita tiba-tiba saja mengontak dan menanyakan kabar, mungkin kita akan langsung berpikir apa niat yang sebenarnya dari orang tersebut terhadap kita.
Suatu maksud atau niat akan mendorong seseorang bertindak untuk mencapai tujuannya itu. Demi mendapatkan penghasilan lebih, seseorang akan berusaha untuk bangun pagi-pagi dan pergi bekerja. Demi masa tua, seseorang akan berupaya untuk menabung sejak masa mudanya. Inilah niat, tujuan, atau motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Simon, seorang tukang sihir, menjadi percaya kepada Tuhan Yesus. Ketika Petrus dan Yohanes datang dan menumpangkan tangan, banyak orang yang percaya dan menerima Roh Kudus. Simon pun takjub, lalu ia pun menawarkan sejumlah uang kepada Petrus, agar ia bisa memiliki kuasa seperti Petrus. Petrus menegur Simon karena motivasinya yang keliru itu. Ia berkata kepadanya, ”Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli karunia Allah dengan uang. Tidak ada bagian atau hakmu dalam perkara ini, sebab hatimu tidak lurus di hadapan Allah” (Kis 8:20-21).
Tuhan Yesus juga sering menegur orang-orang Farisi karena mereka memiliki motivasi yang salah. Tuhan Yesus menegur cara mereka berdoa. Sesungguhnya berdoa adalah hal yang sangat baik, tetapimotivasi mereka adalah supaya dilihat dan dipuji orang banyak. Karena motivasi yang salah, perbuatan keagamaan mereka pun menjadi sia-sia, bahkan dicela oleh Tuhan.
Bagaimana dengan kita? Apa yang menjadi motivasi kita percaya kepada Yesus? Ketika kita datang beribadah, apakah motivasi kita benar-benar untuk memuji Tuhan dan mendengarkan suara-Nya? Atau, sebaliknya, ada motivasi lain yang tersembunyi? Bagaimana dengan pelayanan kita? Apa yang sesungguhnya mendorong kita untuk melakukan pekerjaan Tuhan?
Terkadang kita tidak sadar dengan motivasi kita yang bengkok di hadapan Allah. Karena itulah, pemazmur memohon kepada Tuhan untuk menyelidiki hatinya: “Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!” (Mzm 139:23-24).
Biarlah apa yang dilakukan pemazmur ini menjadi teladan agar kita juga terus menyelidiki motivasi-motivasi yang ada di dalam hati kita. Kiranya Tuhan menegur jika kita memiliki motivasi yang bengkok dan serong. Hanya dengan motivasi yang mulia dan murni, Tuhan pun akan berkenan atas apa yang kita lakukan. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Kisah Para Rasul 8:14-25
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini