Suara Sejati
Semua Ada Saatnya (Bag 1)
Hangatnya sebuah keluarga membuat kami merasa aman. Saya sudah menikah dan dikaruniai dengan dua anak yang sudah remaja. Kami adalah satu keluarga besar, tinggal bersama dalam satu rumah yang sama..
Tuhan Menyediakan
Karena tidak ada perubahan, papa akhirnya berobat ke dokter umum. Namun, kondisi kesehatan papa tetap saja belum membaik. Hasil tes darah papa juga tidak menunjukkan ia mengidap Typhus atau DBD..
Hanya Sejauh Doa
Sejak dikaruniai dua putra, hidupku dan suami terasa makin lengkap. Saya dan suami berusaha mendidik mereka di dalam Tuhan. Sejak kecil, selalu membiasakan mereka ikut kelas Pendidikan Agama di Gereja Sunter..
Takkan Pernah Sendiri (Bag 2)
Sudah sekian waktu saya tidak ikut ibadah di gereja tempat pacar saya berada. Sesudah menerima Kebenaran Alkitab yang disampaikan atasan saya, sungguh di dalam hati, saya merasa ingin dibaptis ulang sesuai cara di Alkitab. Tetapi saat saya meminta izin ke pacar..
Takkan Pernah Sendiri (Bag 1)
Semasa kecil di tempat kelahiran, ayah pernah mengajak saya ke sebuah gedung untuk mengikuti prosesi, yang ternyata adalah prosesi baptisan percik dan perjamuan. Beberapa tahun kemudian, ayah meninggal. Dan saat saya kelas 5 SD, ibu pun meninggal. Kami tidak memiliki sandaran hidup lagi…
Tidak Dibatasi Pandemi
Saya adalah seorang penderita autoimun. Oleh karena itu, saya perlu untuk mengunjungi dokter di Rumah Sakit secara rutin. Jadwal dokter untuk hadir bulan Maret tahun 2020 menjadi ikut tertunda..
Asam Lambung
Selama masa pandemi ini, saya pernah beberapa kali harus isolasi mandiri. Oleh karena tempat saya bekerja mengharuskan untuk bekerja tatap muka, maka dengan terpaksa saya masih harus pergi dan pulang antara tempat kost dan kantor..
Jodoh Versi Suami (Bag 2)
Sudah beberapa hari aku menjalani “ritual aneh.” Setelah pulang kerja, aku masuk ke kamar memikirkan tentang pernikahan. Padahal saat itu, aku sama sekali belum memiliki pacar. Aku mencoba mengurutkan dengan menggunakan abjad huruf agar lebih mudah diingat, meskipun “ritual” ini terasa seperti membuatku menjadi orang yang “tidak waras.”