Meninggalkan Dusta dan Percaya dalam Kebenaran
Saya adalah generasi pertama yang percaya Yesus dan saya akan menjadikan-Nya sebagai pusaka untuk diwariskan dari generasi ke generasi.
Saya adalah generasi pertama yang percaya Yesus dan saya akan menjadikan-Nya sebagai pusaka untuk diwariskan dari generasi ke generasi.
Untuk memperoleh hidup kekal, saya harus mengalami rencana keselamatan Allah.
Melalui kesengsaraan ini saya benar-benar mengalami kuasa Allah yang ajaib dan kasih-Nya yang besar.
Ketika anak saya pulang, saya bertanya kepadanya: “Apakah kamu dibaptis di laut?” “Iya,” jawabnya. “Lalu saya lanjut bertanya, “Apakah kamu dibaptis di barisan ke-delapan?” Jawabnya, “Ya, dari mana Mama tahu?” Jawab saya, “Saya bermimpi. Mengapa kamu tidak dibaptis di kolam dalam gedung gereja?” Anak saya menjawab, “Baptisan yang dilakukan GYS dilakukan di air yang hidup menurut Alkitab, jadi kami dibaptis di laut.” Baptisan anak saya dilaksanakan saat ulang tahun 50 tahun penginjilan GYS di Indonesia. Pada hari itu, 58 orang menerima baptisan air.
Ketika saya masih penasaran, tiba giliran saya untuk dibaptis. Setelah dibaptis, saya memberitahukan pendeta tentang penglihatan itu. Lalu pendeta menjelaskan penglihatan itu kepada saya: baptisan air mempunyai kuasa untuk mengampuni dosa (Kis. 2:38). Karena itu, sakramen baptisan air bukanlah perkara yang sepele. Sebaliknya, baptisan adalah jalan yang penting untuk menyelamatkan orang dari dosa. Mengapa air digunakan untuk menghapus dosa manusia? Air tetaplah air, tetapi air membawa sesuatu yang lain, yaitu, Roh Kudus yang merupakan keberadaan Tuhan Yesus “melalui darah-Nya” (Ef. 1:7).
LIMA DOGMA Berjalan dalam Kebenaran dan Diselamatkan Pdt. Michael CW Chan – Majelis Inggris Raya (UKGA), Inggris Raya Haleluya! Di dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus saya bersaksi. Baptisan […]