SAUH BAGI JIWA
Sebagai Sokoguru Jemaat
Bacaan Alkitab Harian –
“Dan setelah melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, maka Yakobus, Kefas dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan aku dan dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan, supaya kami pergi kepada orang-orang yang tidak bersunat dan mereka kepada orang-orang yang bersunat” (Galatia 2:9)
“Dan setelah melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, maka Yakobus, Kefas dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan aku dan dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan, supaya kami pergi kepada orang-orang yang tidak bersunat dan mereka kepada orang-orang yang bersunat” (Galatia 2:9)
Istilah ‘sokoguru’ berasal dari arsitektur bangunan Jawa, seperti rumah adat joglo maupun pendopo. Sokoguru merujuk pada pilar-pilar utama yang menopang suatu bangunan agar dapat berdiri tegak. Istilah ini sudah sangat lazim digunakan. Tidak hanya digunakan dalam pembahasan struktur bangunan, tapi juga dapat digunakan untuk penyebutan seseorang yang dianggap sebagai pilar utama atau orang penting. Bahkan, istilah sokoguru ini juga dipakai dalam Alkitab untuk menjelaskan beberapa orang yang berperan sebagai pilar dalam jemaat.
Sokoguru dalam jemaat itu adalah Yakobus, Kefas atau Petrus, dan Yohanes. Mereka adalah para pengikut Kristus yang dipandang sebagai tiang utama yang menopang jemaat.
Sebagai sokoguru jemaat, ketiga orang itu berjabat tangan dengan Paulus dan Barnabas sebagai tanda persekutuan. Maksudnya adalah agar mereka dapat bekerja sama dalam melaksanakan tugas pengabaran Injil. Para sokoguru jemaat tersebut dapat mengabarkan Injil kepada orang-orang bersunat, yaitu bangsa Yahudi. Sedangkan Paulus dan Barnabas dapat mengabarkan Injil kepada orang-orang tak bersunat atau kepada bangsa-bangsa lain.
Hal ini menunjukkan bahwa ternyata jabat tangan bukan hanya sebagai suatu bentuk formalitas dalam kegiatan sebuah instansi atau keorganisasian. Bukan juga sekadar untuk menunjukkan rasa hormat dari rasul yang lebih junior kepada rasul yang lebih senior, melainkan sebagai suatu tanda persekutuan, agar dapat bekerja sama dalam pelayanan.
Kiranya dari apa yang dilakukan oleh para sokoguru jemaat ini dapat kita teladani, khususnya bagi kita yang telah lama mengikut dan melayani Tuhan, yaitu agar hidup dalam persekutuan. Sebagai seorang ‘senior’ dalam hal pelayanan atau keanggotaan jemaat, seharusnya kita tidak menjadi gila hormat, namun harus saling mengasihi (Rm 12:10).
Dari ayat ini kita juga dapat meneladani bahwa sesama pelayan Tuhan dapat bekerja sama dalam menjalankan tugas. Jika pekerjaan yang harus ditanggung oleh sokoguru jemaat terlampau banyak, maka pilar-pilar utama tersebut lama-kelamaan juga dapat goyah–apalagi saat menahan beban terlalu berat. Maka, marilah kita saling membantu satu sama lain dalam mengerjakan tugas-tugas yang ada di gereja.
Selain itu, jika semua pekerjaan hanya dibebankan pada sokoguru jemaat, mungkin akan ada pelayanan yang berisiko terlalaikan (Kis 6:1-2). Oleh sebab itu, jabat tangan antar sesama pelayan itu kiranya tidak hanya sekadar formalitas, namun benar-benar menunjukkan kerja sama dalam melakukan pelayanan. Mari pada hari ini, kita semua menjadi sokoguru yang kokoh dan bersatu, saling menopang dalam persekutuan. Kiranya segala kemuliaan hanya bagi nama Tuhan. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Paulus diakui oleh para rasul
1 Kemudian setelah lewat empat belas tahun, aku pergi pula ke Yerusalem dengan Barnabas dan Titus pun kubawa juga.
2 Aku pergi berdasarkan suatu penyataan. Dan kepada mereka kubentangkan Injil yang kuberitakan di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi – dalam percakapan tersendiri kepada mereka yang terpandang –, supaya jangan dengan percuma aku berusaha atau telah berusaha.
3 Tetapi kendatipun Titus, yang bersama-sama dengan aku, adalah seorang Yunani, namun ia tidak dipaksa untuk menyunatkan dirinya.
4 Memang ada desakan dari saudara-saudara palsu yang menyusup masuk, yaitu mereka yang menyelundup ke dalam untuk menghadang kebebasan kita yang kita miliki di dalam Kristus Yesus, supaya dengan jalan itu mereka dapat memperhambakan kita.
5 Tetapi sesaat pun kami tidak mau mundur dan tunduk kepada mereka, agar kebenaran Injil dapat tinggal tetap pada kamu.
6 Dan mengenai mereka yang dianggap terpandang itu – bagaimana kedudukan mereka dahulu, itu tidak penting bagiku, sebab Allah tidak memandang muka – bagaimanapun juga, mereka yang terpandang itu tidak memaksakan sesuatu yang lain kepadaku.
7 Tetapi sebaliknya, setelah mereka melihat bahwa kepadaku telah dipercayakan pemberitaan Injil untuk orang-orang tak bersunat, sama seperti kepada Petrus untuk orang-orang bersunat
8 – karena Ia yang telah memberikan kekuatan kepada Petrus untuk menjadi rasul bagi orang-orang bersunat, Ia juga yang telah memberikan kekuatan kepadaku untuk orang-orang yang tidak bersunat.
9 Dan setelah melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, maka Yakobus, Kefas dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan aku dan dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan, supaya kami pergi kepada orang-orang yang tidak bersunat dan mereka kepada orang-orang yang bersunat;
10 hanya kami harus tetap mengingat orang-orang miskin dan memang itulah yang sungguh-sungguh kuusahakan melakukannya.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
