Sebuah prinsip kelautan yang berkata: “Pada petang hari karena langit merah, kamu berkata: Hari akan cerah, dan pada pagi hari, karena langit merah dan redup, kamu berkata: Hari buruk.” menyatakan hikmat yang dimiliki orang Yahudi pada zaman Yesus  (Mat  16:2- 3). Walaupun demikian, banyak dari orang Yahudi yang masih perlu ditegur oleh Tuhan Yesus karena tidak dapat menilai zaman ini. (Luk 12:54-56)

Umat Allah pada zaman Hagai berkata: “Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali  rumah   TUHAN!”   (Hag 1:2). Hal seperti inilah yang ingin diungkapkan dalam “Pelajaran dari Yesus tentang Menilai Zaman”. Ketika kedatangan Tuhan Yesus yang pertama, orang Yahudi yang tidak dapat menilai zaman tidak dapat mengenali-Nya sebagai Mesias, Bait Suci Allah yang sejati. Ketika Bait Suci yang secara fisik telah dihancurkan sesuai nubuat Tuhan Yesus, semakin jelaslah bahwa orang Yahudi masih tidak dapat mengerti dan mendekat kepada Allah.

Perlunya menilai zaman menjadi semakin penting bagi orang percaya saat ini, di mana ajaran sesat dan kemerosotan moral akan terjadi menjelang kedatangan Tuhan yang kedua. Jika kita tidak waspada, kita secara pribadi akan ikut binasa sementara gereja secara keseluruhan akan diselamatkan.

“Mengenali Waktu” dapat membantu orang Kristen untuk menilai zaman, mengenali bahaya,  berdiri teguh  dalam   kebenaran dan bersiap menghadapi para musuh yang mengepung Yerusalem, yaitu gereja. Menilai zaman juga berarti membedakan yang baik dan jahat.

Kesudahan segala sesuatu sudah dekat, dan telah tiba saatnya penghakiman dimulai  (1Pet 4:7, 17). Apakah ada awan naik di sebelah barat? Apakah akan datang hujan? (Luk 12:54). Jika pada akhir musim, umat Tuhan menolak untuk meminta hujan dari pada Tuhan (Zak 10:1), maka telah terlambat jika musim panas sudah di ambang pintu  (Mat 24:32).