SAUH BAGI JIWA
“Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia” (1 Yohanes 2:16)
“Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia” (1 Yohanes 2:16)
Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, manusia dilengkapi dengan berbagai keinginan, misalnya: keinginan untuk makan, kerinduan untuk bersosialisasi, keinginan untuk beristirahat, dan lain sebagainya.
Namun, dalam surat
Penulis kitab Kejadian pernah mencatatkan contoh peristiwa yang demikian agar kiranya kita dapat diperingati melaluinya. Bagaimana manusia pada waktu itu terbujuk oleh hawa nafsu yang dari dunia? Kalimat demi kalimat yang dicatatkan oleh sang penulis kitab Kejadian menggambarkan bahwa betapa menggiurkannya keinginan hawa nafsu duniawi, yaitu: “matamu akan terbuka,” “kamu akan menjadi seperti Allah,” “buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya,” “menarik hati karena memberi pengertian” (Kej. 3:5-6). Adam dan Hawa menuruti keinginan demi keinginan tersebut hingga akhirnya jatuh ke dalam dosa. Penulis surat
Di sisi lain, penulis kitab Injil pernah mencatatkan peristiwa yang dialami Tuhan Yesus, perihal keinginan-keinginan yang berasal dari dunia. Penulis Injil Matius mencatatkan keinginan-keinginan serupa seperti yang dimanfaatkan oleh Iblis terhadap Adam dan Hawa, yaitu: memuaskan keinginan daging dengan cara menggunakan mujizat mengubah batu menjadi roti, menuruti keangkuhan hidup dengan cara memerintahkan malaikat-malaikat untuk menatang di atas tangan mereka untuk mencegah kaki terantuk batu, dan memenuhi keinginan mata atas segala kemegahan kerajaan dunia dengan cara menyembah Iblis (Mat. 4:1-11). Namun, Tuhan Yesus tidak menuruti keinginan-keinginan yang berasal dari dunia; melainkan Ia melawannya dalam ketaatan akan firman Allah, rasa hormat terhadap Allah, dan bakti ibadah-Nya pada Allah.
Pada hari ini pun kita menghadapi hal serupa seperti yang telah dialami oleh Adam dan Hawa dalam Perjanjian Lama serta Tuhan Yesus dalam Perjanjian Baru. Iblis akan memanfaatkan keinginan-keinginan dari dunia agar kita jatuh ke dalam dosa—seperti halnya keinginan daging melalui hawa nafsu kedagingan yang bertentangan dengan firman Tuhan, keinginan mata melalui kekayaan dan gaya hidup, dan keangkuhan hidup melalui kemewahan dan status sosial. Ingatlah bahwa kesemua keinginan-keinginan dari dunia tersebut bersifat sementara dan manusia tidak hidup dari hal-hal demikian. Dengan kata lain, hidup kekal bersama Tuhan akan sangat jauh lebih berharga daripada keinginan-keinginan dunia; dan akan dapat kita peroleh melalui ketaatan, rasa hormat, dan bakti kita kepada Allah.