SAUH BAGI JIWA
“Tetapi Yesus berkata kepada mereka: Jika seorang dari antara kamu mempunyai seekor domba dan domba itu terjatuh ke dalam lobang pada hari Sabat, tidakkah ia akan menangkapnya dan mengeluarkannya?” (Mat. 12;11)
“Tetapi Yesus berkata kepada mereka: Jika seorang dari antara kamu mempunyai seekor domba dan domba itu terjatuh ke dalam lobang pada hari Sabat, tidakkah ia akan menangkapnya dan mengeluarkannya?” (Mat. 12;11)
Orang Farisi suka sekali mempertanyakan Yesus, mencari-cari alasan untuk mempersalahkan dan mencelakai Dia. Satu kali, mereka sengaja bertanya kepada Yesus: “Bolehkah menyembuhkan orang pada hari Sabat?”
Tuhan Yesus mengetahui maksud jahat mereka, maka Yesus balik bertanya: “Jika seorang dari antara kamu mempunyai seekor domba dan domba itu terjatuh ke dalam lobang pada hari Sabat, tidakkah ia akan menangkapnya dan mengeluarkannya? Bukankah manusia jauh lebih berharga dari pada domba? Karena itu boleh berbuat baik pada hari Sabat.”
Pada awal pindah ke Kanada, karena sakit parah saya sempat tidak ke gereja berkebatian Sabat selama setengah tahun. Saat itu saya merasa seperti domba yang jatuh ke dalam lubang pada hari Sabat, seperti yang dikatakan oleh Yesus itu. Untunglah ada seorang saudari yang penuh kasih menelpon saya. Dia memberi dorongan kepada saya dan mengatakan: ‘suami saya juga sakit kronis bertahun-tahun, tetapi seberat apapun sakitnya, saya tidak mau Iblis merampas berkat hari Sabat darinya. Anda harus bersandar kepada Tuhan untuk menjadi kuat, setiap hari Sabat datang ke gereja menguduskannya, dengan demikian barulah Anda boleh mendapat kesembuhan.’
Perkataan saudari ini membangunkan saya dari mimpi kehidupan! Ternyata menguduskan hari Sabat bukan saja adalah hukum Tuhan, tetapi juga adalah berkat Tuhan. Maka saya bertekad bersandar kepada Tuhan, setiap hari Sabat saya datang ke gereja dengan badan yang sakit, ini berlangsung sampai hari ini. Walaupun prosesnya sangat menyakitkan, akhirnya sakit saya pun mendapat kesembuhan, keadaanya sudah menjadi jauh lebih baik.
Saya pernah lemah, saudari itu tidak melupakan saya, sewaktu saya dalam keadaan paling menderita, dia menarik saya dari lubang kegelapan dengan sekuat tenaga. Dan karena itu, hari ini saudara-saudari dapat membaca kesaksian saya ini. Dia tidak sadar bahwa Tuhan memakai dia untuk memberi perhatian kepada saya, sehingga saya selamat dan beroleh hidup baru!
Hari ini kita bisa menikmati Sabat di gereja dengan suasana yang nyaman dan tenteram. Tetapi kita tidak boleh egois dan hanya memikirkan keluarga sendiri saja yang menikmati berkat ini, tetapi tidak mau tahu apakah saudara saudari lain juga mendapatkannya.
Bila kita dapat bertindak seperti saudari itu, dengan diam-diam mengamati kebutuhan saudara seiman di sekitarnya dan memberikan kasih, maka akan banyak orang yang lemah dan putus asa mendapat kehangatan dan mengalami perubahan. Mungkin di samping Anda sekarang ada ‘domba yang jatuh ke dalam lobang’ dan memerlukan perhatian, sama seperti saya dahulu. Maka cepatlah dapatkan mereka, bawa mereka kembali ke gereja! Mereka mungkin sedang sakit, atau diganggu roh jahat, sulit bergerak, tidak ada transportasi ke gereja, atau mungkin juga sedang gundah, sedang merasakan ketidakadilan, marah, apatis, disalahpahami, sedang jatuh. Sebenarnya hati mereka sedang menderita!
Saya pernah sakit, saudari itu datang memperhatikan dan memberi dorongan kepada saya, yang dia lakukan adalah seperti kata Tuhan Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” (Mat. 25:40)