SAUH BAGI JIWA
“Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.” (Rm. 12:4-5)
“Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.” (Rm. 12:4-5)
Walaupun Anak-anak Allah berasal dari suku atau bangsa yang berbeda-beda, karena sudah dibaptis dalam Kristus kita semua adalah satu tubuh di dalam Kristus, masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain. Tiap anggota dalam tubuh mempunyai fungsi yang berbeda-beda; ada yang menjadi mata, ada yang menjadi hidung, telinga, mulut, tangan, atau kaki, semua anggota itu penting dan dihargai oleh tuannya. Tubuh tidak boleh kekurangan satu pun anggota tubuh, sebab kekurangan salah satu anggota akan membuat tubuh itu menderita.
Mata memang menjadi jendela jiwa yang sangat cantik, seolah-olah adalah anggota yang paling penting, tetapi bila setiap orang mau menjadi mata, bagaimana bisa bernafas tanpa hidung? Bagaimana bisa mendengar tanpa telinga, bisa makan dan bicara tanpa mulut, bisa bekerja tanpa tangan, bisa berjalan tanpa kaki? Karena itu Paulus mengingatkan kita: “Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman? Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya.” (1Kor. 12:17-18)
Sesama anggota hendaklah saling menjaga dan saling mengasihi, agar semuanya mendapat kebaikan. Andaikata sesama anggota saling bermusuhan saling menyerang, tubuh itu pasti tidak bisa bergerak normal. “Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: “Aku tidak membutuhkan engkau.” Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: “Aku tidak membutuhkan engkau.”” (1Kor. 12:21)
“Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan. Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus.” (1Kor. 12:22-23). Contohnya adalah kaki yang bentuknya biasa-biasa saja dan gunanya hanya untuk berjalan, namun rentan menyebarkan bau tidak sedap, seolah-olah menjadi anggota yang kurang terhormat. Kalau dibandingkan dengan mata yang jernih, tentu kaki kalah menarik. Tetapi bila anggota-anggota lain mengabaikannya dan membiarkan dia hidup sendirian, suatu hari dia sakit atau menjadi pincang tidak dapat berjalan, saat itu seluruh tubuh akan ikut menderita.
Jadi di dalam gereja, anggota jemaat yang baik rupa luarnya maupun rohaninya kurang terhormat, kita perlu berikan penghormatan khusus; jemaat yang tidak elok kita berikan perhatian khusus. Bila kita semua berbuat demikian, maka gereja kita pasti menjadi gereja yang penuh dengan kasih.
“Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.” (1Kor. 12:26). Karena kita adalah angggota yang seorang terhadap yang lain, bila ada satu saudara seiman yang menderita, kita perlu memberi perhatian kepadanya karena kita semua ikut menderita. Sebaliknya bila ada satu saudara seiman dihormati dimuliakan, kita semua turut bersukacita karena semua merasa dihormati. Kita sama sekali tidak boleh saling iri saling berselisih, sebaliknya hendaklah saling memberi dukungan saling memberi semangat, agar tubuh mendapat kemuliaan besar!