SAUH BAGI JIWA
“Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu.” (Yes. 64:8)
“Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu.” (Yes. 64:8)
Ya Allah! Engkau adalah Bapa kami, yang menciptakan kami. Namun Engkau telah membuat kami hampir sama seperti Engkau, dan telah memahkotai kami dengan kemuliaan dan hormat. (Mzm. 8:6) Engkau adalah tukang periuk yang membentuk kami, dan kami adalah tanah liat yang tak berguna, tetapi hidup kami sekalian telah menjadi buatan tangan-Mu yang mulia.
Engkau dengan sabar mempersiapkan bejana-Mu, Engkau mengajarnya dan melatihnya. Engkau sering menguji kami dan memurnikan kami, kami tumbuh menjadi dewasa diiringi ujian dan pemurnian, menjadi layak untuk dipakai oleh-Mu. Ujian dan pemurnian ini kadang memerlukan waktu penantian dan persiapan yang panjang.
Engkau tidak terburu-buru untuk menyelesaikan buatan-Mu, Engkau membentuk, mengukir melukis, dan membakarnya dengan telaten. Engkau menguji Yusuf dengan berat selama 13 tahun menjadi hamba orang lain, dan diakhiri dengan kehidupan di dalam penjara. Setelah itu Engkau mengangkat dia tinggi menjadi mangkubumi di Mesir. Engkau menguji Musa selama 40 tahun di padang gurun mengasah jiwa raganya. Setelah selesai, Engkau mengutus dia memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir dengan kepala tegak. Tuhan Yesus yang turun menjadi manusia pun mempersiapkan diri menanti selama 30 tahun, sampai sempurna bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia, barulah Dia keluar memulai pekerjaan-Nya.
Ya Allah, “Sebab Engkau telah menguji kami, ya Allah, telah memurnikan kami, seperti orang memurnikan perak.” (Mzm. 66:10). Kami ini manusia hina, tetapi mungkin suatu hari kami akan Engkau pakai menjadi perabot rumah-Mu. Karena itu Engkau akan mengeraskan hati memurnikan kami, seperti orang memurnikan perak, agar kami menjadi perabot yang Engkau pandang layak untuk dipakai oleh-Mu.
Biarlah kami belajar tidak bersungut-sungut kepada-Mu sewaktu Engkau menguji kami, karena semuanya itu baik untuk kami. Kiranya semakin berat ujian-Mu, semakin nyaring pujian kami, semakin besar kesusahan kami, semakin mantap langkah kami.
Orang yang berwisata tahu, pemandangan paling cantik ada di tempat yang jarang dikunjungi orang. Pencari pusaka tahu, temuan yang paling berharga ada di tempat yang terpencil. Nelayan tahu, tangkapan ikan paling banyak ada pada air yang dalam dan luas. Pemburu tahu, buruan yang paling memuaskan ada pada hutan belantara. Jadi, mazmur yang paling mengharukan digubah pada waktu puncak penderitaan, bejana buatan tangan Allah yang layak dipakai oleh-Nya, dibentuk dalam tanur yang paling panas!