SAUH BAGI JIWA
“Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.” (Yoh. 15:2)
“Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.” (Yoh. 15:2)
Setelah kami pindah ke Kanada, banyak pekerjaan yang harus kami lakukan yang sebelumnya tidak pernah kami lakukan, seperti membersihkan taman di halaman. Suami saya sering membersihkan tanaman di halaman, berharap halaman kami menjadi lebih indah. Tidak sedikit rumah yang tadinya mempunyai halaman cantik dengan banyaknya bunga-bunga, begitu ganti pemilik yang tidak suka mengurus taman, pemandangan berubah menjadi semrawut dengan maraknya rumput-rumput liar. Jadi dengan melihat keadaan taman di halaman, kita sudah bisa mengetahui apakah pemilik rumah itu senang membersihkan tanaman-tanaman.
Di halaman belakang rumah teman saya tertanam sebuah pohon apel, dan teman saya itu sering membersihkannya walaupun melelahkan. Pada akhir musim gugur, orang yang menyaksikan buah-buah apel yang lebat, besar dan berwarna merah terang, akan kagum dan memuji usaha teman saya menjadi tukang kebun yang merawatnya. Di halaman belakang rumah saya, di tepi sungai kecil tumbuh pohon apel liar, karena tidak ada yang merawatnya, buahnya kecil sebesar buah duku, berwarna hijau, dan tidak hanya buruk rupanya, tetapi asanya juga kecut sepat tidak bisa dimakan.
Alam ciptaan Allah selalu memberi kita pelajaran. Kita sama seperti pohon bunga atau buah, bila tidak dirawat tidak dibersihkan, tidak akan menghasilkan bunga atau buah yang menyenangkan pemiliknya. Allah adalah ‘tukang kebun’ bagi kehidupan kita yang paling baik, Dia selalu membersihkan kita dengan memotong atau membersihkan ranting-ranting kita, yaitu berbagai bentuk kesusahan, semuanya itu Dia lakukan agar akhirnya kita dapat menghasilkan bunga yang paling cantik dan buah yang paling manis.
Banyak umat Tuhan yang mengasihi Tuhan, merasa sedih dan tidak mengerti mengapa Tuhan membiarkan mereka yang demikian bergiat dan berkorban melayani Tuhan, berada di dalam berbagai ujian yang menyakitkan. Bila mereka mendapat kesempatan melakukan pekerjaan tukang kebun seperti kami, mengalami bagaimana proses membersihkan tanaman, tentulah mereka akan mengerti bahwa semuanya itu adalah kehendak Tuhan yang baik.
Hai anak-anak Tuhan yang dikasihi-Nya! Semua kesusahan dan penderitaan adalah guru dan sahabat yang paling baik yang diberikan Tuhan kepada kita, yang akan membimbing Anda mencapai puncak iman. Lihatlah tukang kebun yang membersihkan tanaman; agar tanaman itu menjadi lebih baik, dia akan memotong ranting yang tidak berbuah, merontokkan daun yang berlebihan, agar ranting dan daun itu tidak membuang-buang hara yang diperlukan buah. Tanpa pembersihan ini, pohon itu tidak akan menghasilkan buah yang besar dan lezat.
Janganlah kita curiga pada kasih setia Tuhan, terlebih jangan kita mengeluh atas kesusahan dan pencobaan yang dialami. Hidup yang tidak pernah diasah oleh penderitaan laksana pohon yang tidak pernah dibersihkan oleh tukang kebun, tidak akan menghasilkan buah yang prima. Kalau demikian, apakah Anda masih berpikir menghentikan pembersihan oleh Tuhan, dan menghindar dari ujian Tuhan kepada Anda?