SAUH BAGI JIWA
“Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram”
“Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram”
Manfaat dari iman kita kepada Tuhan adalah hati yang bersukacita dan jiwa yang bersorak-sorak. Saat ini, sedikit sekali orang yang sungguh-sungguh dapat berbahagia dan merasa bahwa hatinya dapat terpuaskan—walaupun mereka memiliki kelimpahan secara materi. Ironisnya, seringkali di dalam kelimpahan tersebut, justru hatinya semakin terasa hampa.
Lalu bagaimana caranya agar kita dapat merasakan sukacita dan sorak-sorai pada jiwa kita? Saat kita tetap tinggal dalam Tuhan. Dengan memuji Tuhan dan melayani-Nya, maka kita akan dapat merasakan sukacita dan kepuasan secara rohani. Kepuasan yang demikian—yaitu saat kita datang beribadah dan melayani-Nya—tidak dapat diukur dari segi nominal secara materi. Namun, kita dapat sungguh-sungguh merasakan dan mengalami rasa sukacita itu secara rohani.
Sesuai dengan pengalaman sang Pemazmur, jika kita sungguh-sungguh mencari Tuhan, maka hati kita akan dipenuhi dengan sukacita dan jiwa kita akan bersorak-sorak. Bahkan tubuh kita akan diam dalam kedamaian yang dari Tuhan.
Sekarang ini, banyak sekali gejala penyakit, yang ketika didiagnosa oleh dokter, tubuh fisik mereka tidak mengalami gangguan yang signifikan. Mereka justru menjadi sakit karena banyak pikiran dan kekhawatiran di dalam hati. Oleh sebab itu, jika hati penuh dengan kecemasan dan pikiran penuh dengan kekhawatiran, maka tubuh jasmani pun akan menjadi sakit. Sebaliknya, jika hati penuh dengan kegembiraan dan kedamaian, maka secara alami, tubuh jasmani akan merasa lebih sehat. Kepuasan rohani juga akan mempengaruhi rasa tentram dalam hati dan pikiran.
Selain itu, dalam ayat yang ke-10, Pemazmur juga menekankan pengharapan dalam Tuhan, “Sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.” Dengan kata lain, iman dalam Tuhan memberikan kita sebuah pengharapan. Hanya dengan harapan, kita dapat memberikan arti dalam hidup.
Apakah itu pengharapan dalam Tuhan? Ketika Tuhan tidak menyerahkan kita ke dunia orang mati dan ketika Tuhan tidak membiarkan umat-Nya melihat kebinasaan.
Saat kematian datang, maka hidup di dunia akan berakhir. Namun, firman Tuhan memberitahukan kita bahwa ada kehidupan setelah kematian. Tuhan Yesus pernah berkata bahwa Ia sedang mempersiapkan tempat bagi kita di Kerajaan Surga.
Apakah yang kita inginkan dalam hidup ini? Kelimpahan dan kemakmuran dalam dunia sifatnya hanya sementara; sebab setelah kita meninggal maka semuanya akan berakhir. Tidak ada harapan kekal dalam kehidupan di dunia. Tetapi dengan iman, kita justru memiliki pengharapan kekal dalam Tuhan—Ia tidak akan membiarkan kita masuk ke dalam dunia orang mati, melainkan Ia akan membawa kita ke dalam Kerajaan-Nya.