SAUH BAGI JIWA
“Jawab Yesus kepadanya: “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak.”” (Yohanes 13:7)
“Jawab Yesus kepadanya: “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak.”” (Yohanes 13:7)
Ketika kami berwisata ke Newfoundland, bagian paling timur dari negara Kanada, satu mata acara yang sangat menarik adalah kunjungan ke kota Saint John’s yang berada di pantai laut, untuk menyaksikan keajaiban datangnya gelombang ikan Capelin (baca: kapelin) yang memadati pantai laut yang landai. Ikan capelin adalah makanan kesukaan ikan paus, setiap tahun sekitar bulan Juni mereka berduyun-duyun ke pantai untuk bertelur, pemandangan spektakuler inilah yang menarik banyak wisatawan mancanegara datang menyaksikannya.
Kami suami istri khusus menempuh perjalanan jauh dengan mobil, agar keesokan harinya bisa menyaksikan pemandangan ini. Hari itu, cuaca berkabut tebal sehingga cukup berbahaya mengendarai mobil di jalan bebas hambatan, maka sepanjang jalan kami berdoa dalam hati memohon perlindungan Tuhan. Namun kami berada di dalam cuaca yang demikian buruk, tidak tertahan timbul juga gerutu kepada Tuhan: ‘Ya Tuhan, Engkau adalah Allah penguasa cuaca, mengapa Engkau tidak memberi cuaca yang cerah agar kami dapat mengendarai mobil dengan nyaman?’
Senja hari, kami berhasil tiba di kota St John’s, tetapi saya tetap menggerutu atas hujan gerimis dan cuaca berkabut. Yang tidak kami duga adalah keesokannya, cuaca berubah menjadi cerah, mata hari bersinar penuh di langit yang biru, kami berjalan ke pantai yang membentang panjang sekali.
Tidak terbayangkan, sepanjang pantai penuh dengan ikan capelin. Penduduk setempat sudah siap-siap mengerahkan semua anggota keluarganya untuk mengumpulkan ikan itu, hasil tangkapannya akan mereka jemur kering menjadi bekal di kemudian hari. Seumur hidup saya belum pernah melihat demikian banyak ikan kecil yang tak terhitung jumlahnya terdampar di pasir pantai, kami selain sibuk memotret, juga ikut-ikutan mengumpulkan ikan dengan meminjam perlengkapan dari penduduk setempat, hal ini sangat menggembirakan kami.
Setelah itu dalam obrolan dengan penduduk setempat kami baru tahu, bila kemarin tidak ada kabut, ikan capelin tidak akan datang. Banyak wisatawan yang datang dengan gembira karena cuaca cerah, tetapi mereka pulang dengan kecewa karena tidak mendapatkan pemandangan yang diharapkan. Kami sangat beruntung, pertama kali kami ke Newfoundland sudah dapat menyaksikan pesta ikan di pinggir pantai yang demikian mencengangkan.
Seketika itu juga terbuka pikiran kami, ternyata kabut tebal kemarin adalah berkat yang Tuhan berikan kepada kami! Hanya saja karena saya kurang percaya, sempat juga saya mengeluh kepada Tuhan, saya harus minta ampun kepada-Nya.
Untuk urusan kecil berdarmawisata ini saja Tuhan telah mengaturnya buat kami, walaupun sebelumnya kami tidak mengerti, tetapi setelah kejadian kami baru tahu semuanya ada kehendak Tuhan yang baik, apa lagi untuk urusan lebih besar lebih penting menyangkut roh dan sorga, sudah tentu Tuhan juga mengaturnya. Karena itu dalam segala hal kita perlu bersabar menanti dan bersyukur, walaupun kita sesaat belum mengerti apa yang Tuhan atur buat kita, tetapi kita akan mengerti kelak. Percayalah, segala sesuatu ada kehendak Tuhan yang indah!