SAUH BAGI JIWA
“Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya.” (Matius 23:2-4)
“Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya.” (Matius 23:2-4)
Dua ribu tahun yang lalu, di sinagoga orang Yahudi ada ahli Taurat dan orang Farisi yang suka tampil mengajarkan orang banyak, tetapi mereka ‘mengajarkannya tetapi tidak melakukannya’. Hari ini di gereja mungkin juga ada orang seperti ahli Taurat dan orang Farisi itu yang suka berdiri di mimbar mengajarkan kebenaran Alkitab kepada jemaat, tetapi mereka sendiri ‘mengajarkannya tetapi tidak melakukannya’.
Tuhan Yesus berpesan kepada kita, bila mereka mengajarkan kebenaran Alkitab, kita harus turuti ajarannya, tetapi jangan turuti perbuatan mereka, karena mereka ‘mengajarkannya tetapi tidak melakukannya’. Tuhan Yesus lebih-lebih mengajarkan kita jangan mengikat beban berat dan meletakkannya di atas bahu orang, tetapi kita sendiri tidak mau menyentuhnya.
Menilai seseorang bukanlah dari bicaranya, melainkan dari perbuatannya! Berbicara itu sangat mudah, tinggal buka mulut maka segala nasihat meluncur keluar, tetapi untuk melakukannya, itu memerlukan banyak pikiran, usaha dan penderitaan.
Pada hakekatnya manusia tidak suka kerja keras, lebih suka santai dan melakukan hal yang ringan. Yang paling ringan di antaranya adalah berbicara. Manusia tidak suka melakukan pekerjaan yang susah yang akan menguras pikiran, tenaga, dan yang akan menghadapi banyak rintangan dan serangan, terlebih orang tidak suka memikul kayu salib. Tidak heran dunia ini penuh dengan orang yang suka ‘mengajarkannya tetapi tidak melakukannya’, bukan saja orang dunia, namun juga orang yang ada di dalam gereja.
Tuhan Yesus pernah berfirman: “Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.” (Matius 18:7), maksud Dia adalah di dunia ini banyak orang atau hal yang menyesatkan, hal ini juga terjadi di dalam gereja. Karena itu kita harus jaga diri agar jangan disesatkan atau jatuh oleh karena orang. Juga janganlah kita jatuh karena ada orang yang bisa mengajarkan tetapi tidak bisa melakukannya, rugi besar kalau karena dia kita kehilangan hidup rohani dan hidup kekal. Bersabarlah sampai pada akhirnya, kita pasti selamat. Asalkan kita bersabar, Allah pasti akan membalas setiap orang menurut keadilan-Nya.
Hanya saja kita harus mawas diri agar jangan menjadi orang yang menyesatkan orang lain! Bila itu tidak terjadi dalam diri kita, maka kita tidak akan celaka, sebaliknya bila kita adalah penyesat orang lain, kita harus segera sadar dan bertobat, karena celakalah orang yang mengadakan penyesatan, karena pembalasan-Nya tidak akan sanggup kita pikul.
“Bench with a view” by www.ownwayphotography.com is licensed under CC BY