SAUH BAGI JIWA
“Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?” (Matius 6:27)
“Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?” (Matius 6:27)
Manusia sejak zaman dahulu semuanya berharap bisa awet muda dan tidak menjadi tua, terlebih para raja zaman dahulu itu, seperti kaisar Tiongkok Qin Shi Huang, dia berharap bisa tidak mati dan dia pernah mengirim orang ke luar negeri untuk mendapatkan ramuan mujarab yang bisa membuat dia menjadi dewa yang tidak akan mati.
Zaman sekarang ini ilmu pengetahuan berkembang dengan cepat, orang sudah tahu manusia tidak mungkin tidak menjadi tua dan setiap manusia akan meninggal, tetapi ilmuwan tetap saja melakukan penelitian untuk mendapatkan obat pencegah proses penuaan, agar manusia bisa sehat dan panjang umur.
Kaisar zaman dahulu berlaku bodoh karena berharap tidak menjadi tua dan tidak mati. Tuhan Yesus dengan jelas memberitahukan manusia: “Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?”, maksud-Nya ialah tidak ada orang yang sanggup menambah umurnya baik dengan kekuatiran maupun dengan usaha.
Hidup manusia ada di tangan Allah. Bila Allah menghendaki seorang hidup, dia akan hidup, sebaliknya bila Allah menentukan umurnya sudah habis, dia pasti akan mati. Allah berkuasa mutlak menentukan hidup matinya setiap orang, tidak ada yang dapat melawan, memprotes atau memaksa Allah dalam hal ini. Alkitab tertulis: “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi.” (Ibrani 9:27), “Tiada seorangpun berkuasa menahan angin dan tiada seorangpun berkuasa atas hari kematian. Tak ada istirahat dalam peperangan, dan kefasikan tidak melepaskan orang yang melakukannya.” (Pengkhotbah 8:8), maka kita hanya bisa percaya dan takut kepada Allah yang menciptakan segala sesuatu dan yang menguasai hidup, dengan demikian kita dapat beroleh hidup yang kekal.
Allah sudah menentukan umur kita sebelum dunia ini dijadikan, maka kekuatiran kita tidak akan mengubah rencana dan pengaturan Allah, karena itu untuk apa kita kuatir yang hanya akan berujung kesia-sian saja ? Benar sekali pepatah orang bijak: ‘saya tidak perlu kuatir akan suatu perkara yang bisa saya tangani, sebaliknya perkara yang tidak sanggup saya tangani, kuatir pun percuma.’ Kekuatiran adalah emosi yang sangat meracuni jiwa raga, ia juga sangat tidak berguna. Karena itu hendaklah kita dengan bersandar kepada Allah menjadi merdeka dalam jiwa dan roh, janganlah kita dibelenggu oleh kekuatiran.
“Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.” (Yeremia 17:7-8), “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” (Filipi 4:6-7)
Puji syukur kepada Allah yang sangat baik sehingga kita tidak perlu kuatir dalam segala hal, karena kita menyerahkannya semua dan berharap kepada-Nya.