SAUH BAGI JIWA
“Jika tuan rumah telah bangkit dan telah menutup pintu, kamu akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata: Tuan, bukakanlah kami pintu! dan Ia akan menjawab dan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang” (Luk. 13:25)
“Jika tuan rumah telah bangkit dan telah menutup pintu, kamu akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata: Tuan, bukakanlah kami pintu! dan Ia akan menjawab dan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang” (Luk. 13:25)
Keterlambatan seringkali akan dipandang sebelah mata oleh banyak orang, jika tidak ada konsekuensi besar yang akan mereka terima ketika mereka terlambat. Contohnya, ketika kita masih sekolah, ada di antara kita yang mungkin dijuluki “raja terlambat”, karena begitu seringnya kita datang terlambat ke sekolah.
Namun, berbeda jika ada konsekuensi yang besar saat kita datang terlambat. Misalnya ketika kita akan berpergian jauh menggunakan pesawat. Maka kita pun akan mengatur waktu sebaik mungkin agar tidak terlambat untuk tiba di bandara. Begitu kita terlambat, tiket perjalanan yang sudah kita beli akan hangus. Dan kita juga akan mengalami berbagai kerugian karena akomodasi yang sudah kita booking juga akan hangus.
Dalam kehidupan rohani, keterlambatan dapat memiliki konsekuensi yang jauh lebih besar daripada keterlambatan naik pesawat, yaitu tidak bisa memperoleh keselamatan dari Tuhan.
Dalam Injil Lukas 13:24 dikisahkan mengenai sebuah pintu yang sesak, yaitu pintu menuju Kerajaan Surga. Dan dalam ayat 25 dikatakan bahwa akan ada saat di mana tuan rumah akan bangkit dan menutup pintu tersebut. Tuan rumah merujuk pada Tuhan dan pintu yang dimaksud adalah pintu keselamatan. Jadi, akan ada saat di mana pintu keselamatan menuju Kerajaan Surga itu ditutup oleh Tuhan.
Saat ini, pintu keselamatan masih terbuka lebar bagi setiap orang. Masih ada kesempatan bagi kita untuk bertobat selama kita masih bisa bernafas dan Tuhan belum datang untuk kedua kalinya. Namun, suatu saat pintu keselamatan akan ditutup. Jika saat itu kita berada di luar pintu, maka kita tidak akan pernah bisa masuk lagi, karena Tuhan sudah menutup pintu tersebut. Jika kita terlambat untuk masuk ke dalamnya, maka tidak akan ada lagi kesempatan bagi kita untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga.
Tanda-tanda kedatangan Tuhan yang kedua kalinya sudah semakin jelas. Kita juga tidak tahu sampai kapan kita diberi kesempatan untuk hidup dalam dunia ini. Karena itu, selama masih ada kesempatan, marilah kita mendekat kepada Tuhan.
Jika kita belum memiliki waktu doa dan belum membaca Alkitab setiap hari, mari kita mengatur waktu doa kita dan mulai membaca Alkitab setiap hari. Jika kita belum secara rutin beribadah pada hari Sabat, mari kita mengatur waktu kita untuk dapat beribadah. Jika kita mendengar nasihat Firman Tuhan dan belum melakukannya, mari kita berusaha untuk menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Jangan sampai kita terlambat untuk masuk ke dalam pintu keselamatan Tuhan dan menjadi salah satu orang yang mengetok-ngetok di depan pintu keselamatan yang tidak pernah terbuka kembali.
Jika kita sudah melakukan semuanya itu, tetaplah melakukannya dan jangan pernah meninggalkan itu semua, agar kita tetap berada di dalam pintu keselamatan Tuhan.