SAUH BAGI JIWA
“Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.” (Yak 1:21)
“Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.” (Yak 1:21)
Suatu hari, ketika membersihkan ruangan kamar yang lama tak terpakai, saya menemukan adanya tumpukan kotoran berupa pasir yang terkumpul di sudut ruangan. Entah darimana datangnya, namun saya cukup kesulitan untuk membersihkannya. Beberapa hari setelah itu, saya masuk ke ruangan tersebut dan menemukan tumpukan pasir yang sama muncul kembali. Setelah ditelusuri, ternyata kotoran tersebut berasal dari sebuah lemari tua yang mulai lapuk dimakan rayap. Akhirnya saya mengeluarkan lemari tersebut dan membersihkan seluruh ruangan dari kotoran yang terserak ke setiap sudutnya. Barulah ruangan tersebut dapat menjadi bersih sepenuhnya.
Sebuah lemari yang tampaknya bersih, ternyata menjadi penyebab adanya tumpukan kotoran di sudut ruangan. Sampai sumbernya dibersihkan, maka kotoran akan terus muncul dan menumpuk di sudut ruangan. Dan bila dibiarkan, maka kotoran tersebut menjadi sangat sulit dibersihkan dan meninggalkan noda yang cukup pekat.
Begitulah dengan hati kita. Hati kita menjadi tempat untuk menyimpan berbagai pikiran dan perasaan. Dalam perjalanan hidup, kita mengalami banyak hal dan menyimpannya dalam hati. Ada pengalaman yang menyenangkan, ada pula pengalaman yang menyedihkan.
Kita ingin sukacita, damai sejahtera, kasih, dan hal-hal baik lainnya yang mengisi ruang-ruang hati kita. Namun kekecewaan, dendam, amarah, hawa nafsu, iri hati, dan berbagai perasaan negatif lainnya juga dapat mengisi hati kita dan mengotorinya. Semua perasaan negatif ini bila dibiarkan terus menerus dapat menumpuk dan menjadi kerak yang sulit dibersihkan. Bila kita membiarkan hal negatif terpendam dalam hati kita atau membiarkannya tersembunyi dalam hati kita, maka lama kelamaan dapat menjadi akar pahit yang akhirnya perlahan-lahan akan merusak dan membusukkan hati kita.
Oleh karena itu, ketika kotoran hati mulai muncul, kita perlu segera membersihkannya agar tidak menjadi akar dosa. Ketika mulai ada perasaan dendam, kita perlu segera menghapuskannya. Ketika ada iri hati, kita perlu segera melepaskannya. Ketika ada perasaan tinggi hati, kita perlu segera membersihkannya. Maka kita akan memiliki hati yang bersih di hadapan Tuhan.
Namun, untuk memiliki hati yang bersih dan menyingkirkan semua kotoran hati bukan hal yang mudah. Kita perlu mohon Roh Kudus membantu kita menjaga hati kita. Pemazmur dengan jelas menggambarkan betapa pentingnya turut campur tangan Tuhan dalam memulihkan hatinya. Ia berseru dan memohon kepada Tuhan: “Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!” (Mazmur 51:4)
Saat ini, apa yang tersimpan di sudut hati kita? Adakah amarah, dendam, iri hati tersimpan di sudut hati kita? Marilah kita dengan memohon pertolongan Tuhan membersihkan hati kita secara menyeluruh dan jangan biarkan ada kotoran yang tersisa sehingga kita dapat menjalani hidup ini dengan hati yang bersih di hadapan Tuhan.