SAUH BAGI JIWA
[su_icon icon=”icon: calendar” color=”#d19636″ size=”18″ shape_size=”4″ radius=”36″] Renungan Tanggal: 15 Jul 2020
“Juga engkau dibujuk-Nya keluar dari dalam kesesakan, ke tempat yang luas, bebas dari tekanan, ke meja hidanganmu yang tenang dan penuh lemak.” (Ayub 36:16)
“Juga engkau dibujuk-Nya keluar dari dalam kesesakan, ke tempat yang luas, bebas dari tekanan, ke meja hidanganmu yang tenang dan penuh lemak.” (Ayub 36:16)
Seekor burung elang akan membentangkan sayap dan mengepak-ngepakannya melawan tekanan udara untuk dapat terbang semakin tinggi. Mungkin kita berpikir apabila tidak ada udara yang menghambatnya, tentulah elang tersebut dapat terbang dengan lebih mudah dan lebih cepat. Namun sesungguhnya, burung-burung justru tidak akan bisa terbang bila tidak ada udara. Mereka akan jatuh terhempas. Dengan adanya tekanan udara ini membuat mereka harus menguras tenaga untuk melawannya, tetapi dengan adanya tekanan udara ini pula menghasilkan gaya apung yang diperlukan mereka untuk terbang.
Kejadian alam ini mengajarkan kepada kita, bahwa tanpa adanya rintangan, kesusahan atau penderitaan di dalam hidup, kita tidak akan bisa naik ke tempat yang lebih tinggi.
Allah memang tidak pernah menjanjikan langit yang selalu biru dan bunga yang selalu bermekaran. Ia juga tidak pernah menjanjikan hidup yang tanpa penderitaan. Namun yang Allah janjikan adalah damai sejahtera di dalam Dia.
Dengan banyaknya kesusahan yang kita alami, akan membuat rohani kita semakin bertumbuh. Bahkan, kita ditentukan untuk mengalami banyak kesusahan, seperti yang dikatakan Paulus: “supaya jangan ada orang yang goyang imannya karena kesusahan-kesusahan ini. Kamu sendiri tahu, bahwa kita ditentukan untuk itu.” (1Tesalonika 3:3)
Namun kita tidak perlu kuatir, karena Allah akan selalu menyertai kita dan pada akhirnya akan menuntun kita dari dalam kesesakan menuju ke tempat yang luas, bebas dari tekanan, ke meja hidangan yang tenang dan penuh lemak. Kesusahan yang kita alami dalam hidup ini hanyalah sebentar saja, dan setelah hidup kita berakhir, kita akan masuk ke dalam kerajaan sorga, ke tempat yang sangat indah yang telah Allah sediakan bagi kita. Karena itu, kita tidak perlu kuatir akan kesusahan-kesusahan yang harus kita alami dalam hidup ini.
Kehidupan yang serba nyaman dan santai tidak akan dapat menumbuhkan rohani kita. Hanya dengan kesusahan bisa membuat kita menengadah ke atas dan membuat iman kita semakin kuat.
Kedewasaan rohani tidak diperoleh melalui jalan datar yang di kiri kanannya penuh dengan pohon-pohon berbuah, melainkan melalui jalan terjal berbatu yang penuh dengan keringat dan air mata!