SAUH BAGI JIWA
“Tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.” (Kej. 2:17)
“Tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.” (Kej. 2:17)
Mengatur pola makan dan menentukan makanan yang tepat untuk dikonsumsi merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan tubuh kita. Ada banyak makanan sehat yang dapat kita konsumsi, tetapi ada juga jenis makanan tertentu yang sebaiknya dihindari jika kita memiliki suatu penyakit atau alergi. Saya sendiri memiliki sakit maag sehingga harus menghindari makanan yang pedas, asam, dan mengandung santan. Saya juga harus menghindari semua jenis kopi karena begitu saya meminumnya, maka perut saya akan terasa panas seperti terbakar dalam jangka yang lama. Walaupun sudah mengetahui kondisi kesehatan saya yang seperti itu, terkadang tidak mudah untuk menahan godaan dari makanan pantangan. Saya sempat beberapa kali tergiur untuk tetap makan hidangan cumi saos padang yang sedikit pedas dan mencoba berbagai macam sambal saat makan ayam goreng. Akhirnya, perut saya terasa seperti terbakar sepanjang hari dan saya harus mengonsumsi obat maag beberapa kali, Bahkan terkadang sampai berhari-hari hingga perut saya sembuh.
Sama seperti saya yang memiliki pantangan demi kesehatan saya, Tuhan juga sudah memberikan pantangan kepada Adam dan Hawa, demi kebaikan mereka. Pantangan yang diberikan Tuhan adalah buah pengetahuan yang baik dan yang jahat, sebab mereka akan mati pada hari mereka memakannya. Walaupun pantangan tersebut terlihat sederhana, mereka tetap tidak bisa menahan diri untuk mematuhinya. Mereka tergiur dengan bujukan Iblis hingga akhirnya memakan buah yang dilarang tersebut. Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa (Rm 5:12).
Dosa-dosa kita akan terampuni jika kita dibaptis sesuai dengan cara yang tertulis di Alkitab. Namun setelah dibaptis, kerap kali kita masih terus melanggar pantangan yaitu melanggar perintah Tuhan, sama seperti Adam dan Hawa melanggar perintah Allah. Mungkin kita merasa iri dengan pencapaian yang diraih oleh orang-orang sekitar kita. Mungkin kita masih menyimpan perasaan benci kepada seseorang yang pernah menyakiti hati kita dan sampai sekarang masih belum bisa mengampuni orang tersebut. Padahal di dalam Alkitab tertulis “sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.” (Yak. 3:16), dan “setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.” (1 Yoh 3:15).
Alkitab sudah mencatat semua ketetapan yang ditetapkan oleh Tuhan. Sebagai pengikut-Nya, sudah sepatutnya kita mengetahui dan menjalankan semua ketetapan tersebut di dalam hidup kita. Oleh karena dosa telah menjalar kepada semua orang, kecenderungan untuk terus melanggar pantangan Tuhan akan selalu kita gumuli di dalam kehidupan kerohanian kita. Iblis pasti akan terus menggoda agar kita melanggar perintah Tuhan. Oleh sebab itu, kita harus bersandar pada Roh Kudus sehingga kita bisa mengalahkannya dan tidak melanggar ketetapan Tuhan yang tertulis dalam Alkitab.