SAUH BAGI JIWA
“Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.” (Lukas 19:10)
“Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.” (Lukas 19:10)
Tujuan Yesus datang ke dunia ini adalah untuk mencari dan menyelamatkan orang-orang yang hilang karena berbagai sebab. Dia berinisiatif untuk mendekati orang-orang berdosa, orang-orang yang ditolak, dijauhi atau direndahkan oleh orang lain. Dia mencari orang-orang yang tidak layak dicari menurut pandangan mereka yang merasa dirinya benar dan baik. Dengan kasih-Nya, Dia berusaha untuk menjangkau mereka. Walaupun dengan berbuat demikian, seringkali Dia dicemooh. Yesus sangat peduli terhadap orang-orang yang demikian. Sama seperti seorang gembala yang akan mencari dan membawa kembali domba-dombanya yang hilang ke dalam kandang, Yesus juga senantiasa mencari dan akan membawa kembali mereka yang tersesat karena dosa, untuk dikuduskan melalui pertobatan, dan dibawa masuk ke dalam kerajaan-Nya.
Ada sebuah kesaksian dari Majalah Holy Spirit, di mana mertua perempuan seorang saudari kita tidak suka kepadanya; sebab karena dirinya, anaknya, yaitu suami dari saudari ini, menjadi percaya dan dibaptis di Gereja Yesus Sejati. Mertuanya rajin sembahyang ke kelenteng. Beliau juga sangat konservatif dan menganggap menantunya ini tidak menghargainya sebagai orang tua, sehingga sering terjadi perbedaan pendapat dan kesalahpahaman. Saudari ini dan suaminya berusaha keras untuk menginjili mertuanya, namun sangat sulit sekali untuk mendekatkan diri dengan beliau. Kemudian saudari ini bertekad untuk mendekatkan diri dengan cara menganggap mertuanya sebagai ibu kandungnya sendiri. Salah satu contohnya adalah ketika hari raya menyembah arwah leluhur, dia sengaja membeli bunga untuk ditaruh di kuburan nenek. Saudari ini berkata bahwa orang Kristen diperbolehkan untuk membersihkan kuburan, asal tidak membakar dupa, sebab itu menyembah berhala. Dengan pendekatan seperti ini, perlahan-lahan hubungan mereka mulai membaik sampai kemudian mertuanya mau diajak ikut kebaktian di gereja. Dan setelah beberapa waktu, beliau mau menerima baptisan.
Kesaksian di atas menceritakan bagaimana suami istri itu berjuang untuk menyelamatkan roh orang tua mereka. Walaupun diperlukan banyak kesabaran dan pengorbanan, akhirnya mereka berhasil. Kesaksian ini dapat menjadi pelajaran bagi kita. Kita pun harus berusaha mencari dan menyelamatkan orang-orang yang hilang. Mulailah dari orang-orang yang terdekat dengan kita, yaitu orang tua, saudara, kerabat, dan teman-teman kita. Apakah ada di antara mereka yang belum percaya kepada Tuhan? Jika belum, berusahalah untuk memberitakan tentang Yesus kepada mereka. Selain itu, berusahalah untuk menjadi teladan di dalam rumah dan lingkungan kita, sehingga melalui perbuatan baik kita, mereka bisa melihat bahwa kita berbeda.
Kita juga harus memperhatikan iman saudara-saudara kita. Sebab karena suatu hal, mereka dapat menjauh dari Tuhan. Orang yang bersangkutan bisa saja tidak menyadarinya, tetapi kita bisa merasakannya. Jika demikian, kita harus segera mendoakannya atau jika memungkinkan, memberikan nasihat. Kita harus membantunya agar jangan sampai tersesat lebih jauh atau bahkan menghilang dari gereja.
Puji Tuhan, Kebaktian Kebangunan Rohani yang baru saya ikuti menginsyafkan saya akan hal ini. Saya menyadari bahwa masih banyak orang yang belum mengenal Tuhan. Mereka adalah domba-domba hilang yang harus kita selamatkan. Juga ada saudara-saudari yang semula sangat giat di dalam Tuhan, tetapi kemudian tidak datang lagi ke gereja. Saya ingin lebih sungguh-sungguh lagi mendoakan dan memperhatikan mereka. Semoga kita sebagai satu keluarga di dalam Tuhan, bisa lebih saling mengasihi, saling menjaga, dan memperhatikan, apalagi untuk hal-hal yang menyangkut kekekalan.