SAUH BAGI JIWA
“Sesungguhnya inilah Allah, Allah kitalah Dia seterusnya dan untuk selamanya! Dialah yang memimpin kita!” (Mazmur 48:15)
“Sesungguhnya inilah Allah, Allah kitalah Dia seterusnya dan untuk selamanya! Dialah yang memimpin kita!” (Mazmur 48:15)
Tatkala orang jahat berniat menganiaya umat Tuhan, Tuhan selalu ada cara untuk membalikkan keadaan, sehingga membawa anak-anak-Nya keluar dari kesusahan masuk ke dalam terang-Nya.
Raja Darius pernah terjebak oleh tipu muslihat pejabat tinggi dan wakil-wakil raja, maka Daniel harus dilemparkan ke dalam gua singa karena dia tetap berdoa sehari tiga kali kepada Allah. Tetapi esoknya pagi pagi sekali, Darius mendapatkan Daniel tidak ada luka apapun ketika ditarik keluar dari gua singa, dia sangat gembira lalu mengeluarkan perintah kepada seluruh rakyatnya: “Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir. Dia melepaskan dan menolong, dan mengadakan tanda dan mujizat di langit dan di bumi, Dia yang telah melepaskan Daniel dari cengkaman singa-singa.” (Daniel 6:27-28)
Seorang raja asing yang menyembah berhala, karena melihat mujizat bagaimana Allah menyelamatkan Daniel, sehingga memuliakan Allah Daniel dengan sebutan ‘Allah yang hidup yang kekal untuk selama-lamanya’, sungguh ini adalah perbuatan Allah yang mengherankan!
Kita tahu yang kita sembah adalah Allah yang hidup, tetapi dalam kegiatan sehari-hari, kita justru sering lupa Dia adalah Allah yang hidup. Maka ketika kita mengalami penderitaan dan kesusahan, hati kita penuh dengan kuatir dan gelisah, kita tidak dapat berserah melalui doa. Bagaimana boleh kita lupa, Allah kita adalah Allah yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang. Bagaimana Allah kita dahulu, demikian pula Dia sekarang; dahulu dia menyatakan belas kasih, hari ini Dia juga penuh rahmat; dahulu Dia menyatakan mujizat, hari ini Dia tetap melakukannya.
Allah kita yang hidup ini tidak akan melalaikan perkara kita, asalkan kita percaya kepada-Nya, kita serahkan segala kesusahan kepada-Nya, maka Dia akan menggenapkannya. Penulis pernah menderita migren dan tiroid hiperaktif, penyakit demikian menurut dokter harus makan obat seumur hidup, tetapi Allah kita yang hidup itu telah menyembuhkan saya. Kami juga pernah naik pesawat terbang, setelah terbang satu jam, satu mesin jetnya mati sehingga terpaksa kembali ke bandar udara keberangkatan, dan harus membuang bahan bakar di udara, keadaannya sangat kritis, tetapi Allah kita yang hidup sekali lagi menyelamatkan kami sehingga lepas dari bahaya. Pernah juga sewaktu piknik, kami melihat dari jauh seekor induk beruang bersama dua anak beruang sedang mencari makan, kami segera melarikan diri, tetapi kami selanjutnya dikejutkan oleh rusa yang berkelebatan di depan kami, sekali lagi Allah kita yang hidup menyelamatkan kami dari keadaan bahaya itu.
Keluarga kita yang paling mengasihi kita suatu hari akan meninggal sehingga tidak lagi dapat menjaga kita, seperti halnya lilin yang menyala pasti suatu saat akan padam. Tetapi Yesus adalah terang dunia, Dia adalah Allah yang hidup selamanya, yang selamanya akan melindungi dan menjaga kita. Saudara-saudarai yang kekasih, marilah kita dengan berani menyerahkan diri sendiri dan keluarga kita ke tangan ‘Allah yang hidup selamanya’ ini, Dia akan memimpin kita sehingga walaupun kita berjumpa keadaan bahaya, Dia pasti akan membalikkan keadaan menyelamatkan kita, sampai akhirnya kita berada di sorga.