SAUH BAGI JIWA
“Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong.”
(Mazmur 34:16)
“Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong.”
(Mazmur 34:16)
Tuhan sungguh adalah Allah yang penuh kasih dan baik. Dia senantiasa mengasihi umat-Nya dan setia akan janji-Nya, apalagi terhadap orang-orang-Nya yang hidup benar, taat, dan takut akan Dia.
Hizkia dan Musa adalah dua contoh orang benar yang dicatatkan dalam Alkitab. Menurut kitab 2 Raja-Raja, Hizkia melakukan apa yang benar di mata Tuhan. Kemudian, surat Ibrani pun mencatatkan Musa sebagai orang yang beriman. Mereka telah mendapat belas kasih yang luar biasa dari Tuhan. Kita tahu bahwa Hizkia adalah salah seorang raja Yehuda yang terkenal karena kesalehannya yang luar biasa. Selama pemerintahannya, dia telah melakukan banyak perbuatan yang baik dan yang berkenan kepada Tuhan, antara lain : menjauhkan bukit-bukit pengorbanan, meremukkan tugu-tugu dan tiang-tiang berhala, dan menghancurkan ular tembaga yang dibuat Musa yang telah dijadikan ilah oleh orang Israel.
Namun, pada suatu ketika Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Nabi Yesaya memberitahunya bahwa dia tidak akan sembuh lagi dan akan segera mati. Hizkia merasa sedih. Lalu dia berdoa sambil menangis memohon kesembuhan daripada Tuhan. Tuhan melihat kesungguhan hati Hizkia dan mengabulkan permohonannya. Maka umurnya diperpanjang sampai lima belas tahun lagi. Bukan hanya itu, Tuhan juga berjanji akan melepaskan dia dan kotanya dari tangan raja Asyur.
Sedangkan Musa adalah salah seorang hamba yang dipakai Tuhan secara luar biasa. Tuhan mengutusnya sebagai nabi untuk menyampaikan Hukum Taurat kepada umat Israel, membawa mereka keluar dari Mesir, dan membimbing mereka masuk ke tanah perjanjian, Kanaan. Penyertaan Tuhan atas Musa sangat luar biasa dan hanya kepadanya Tuhan berbicara mulut dengan mulut. Tuhan juga bersedia mendengar, mengabulkan permohonannya, bahkan mengubah keputusan-Nya atas bangsa Israel! Ketika bangsa itu melihat Musa mengundur-undur untuk turun dari atas gunung, mereka membuat anak lembu tuangan dan sujud menyembah, mempersembahkan korban kepadanya, dan menganggapnya sebagai allah yang telah menuntun mereka keluar dari Mesir. Hal ini membangkitkan murka Allah, sehingga Dia bermaksud hendak membinasakan mereka. Namun, Musa mencoba melunakkan hati Tuhan dan mengingatkan akan janji-Nya kepada Abraham untuk membuat keturunannya sebanyak bintang di langit dan pasir di laut. Perkataan Musa berhasil membuat Tuhan mengurungkan niat-Nya untuk memusnahkan bangsa Israel. Ketulusannya telah melunakkan hati Tuhan. Di sini kita melihat bagaimana mata Tuhan tertuju pada orang yang benar, sehingga Dia berbelas kasih dan mau mengabulkan doa mereka.
Mengapa mata dan telinga Tuhan tertuju pada doa-doa orang benar? Sebab di dalam penderitaan maupun pencobaan berat, orang benar berteriak meminta pertolongan Tuhan dalam doa. Mereka berdoa di dalam kesungguhan dan ketulusan hati yang mendalam tanpa disertai dengan perasaan kecewa, kesal apalagi menyalahkan Tuhan. Oleh karena itu, Tuhan mendengarkan doa-doa mereka dan seberat apapun permasalahan yang mereka hadapi, Tuhan akan memberikan jalan keluar sesuai dengan waktu-Nya. Bagi Tuhan, tiada yang mustahil. Demikian pula halnya, kiranya teladan doa orang-orang benar dalam Alkitab dapat menjadi teladan bagi kehidupan iman dan doa kita. Ketulusan dan kesungguhan doa orang benar akan membuat mata Tuhan tertuju padanya dan telinga Tuhan pada permohonannya.
SAUH BAGI JIWA
“Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong.”
(Mazmur 34:16)
“Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong.”
(Mazmur 34:16)
Tuhan sungguh adalah Allah yang penuh kasih dan baik. Dia senantiasa mengasihi umat-Nya dan setia akan janji-Nya, apalagi terhadap orang-orang-Nya yang hidup benar, taat, dan takut akan Dia.
Hizkia dan Musa adalah dua contoh orang benar yang dicatatkan dalam Alkitab. Menurut kitab 2 Raja-Raja, Hizkia melakukan apa yang benar di mata Tuhan. Kemudian, surat Ibrani pun mencatatkan Musa sebagai orang yang beriman. Mereka telah mendapat belas kasih yang luar biasa dari Tuhan. Kita tahu bahwa Hizkia adalah salah seorang raja Yehuda yang terkenal karena kesalehannya yang luar biasa. Selama pemerintahannya, dia telah melakukan banyak perbuatan yang baik dan yang berkenan kepada Tuhan, antara lain : menjauhkan bukit-bukit pengorbanan, meremukkan tugu-tugu dan tiang-tiang berhala, dan menghancurkan ular tembaga yang dibuat Musa yang telah dijadikan ilah oleh orang Israel.
Namun, pada suatu ketika Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Nabi Yesaya memberitahunya bahwa dia tidak akan sembuh lagi dan akan segera mati. Hizkia merasa sedih. Lalu dia berdoa sambil menangis memohon kesembuhan daripada Tuhan. Tuhan melihat kesungguhan hati Hizkia dan mengabulkan permohonannya. Maka umurnya diperpanjang sampai lima belas tahun lagi. Bukan hanya itu, Tuhan juga berjanji akan melepaskan dia dan kotanya dari tangan raja Asyur.
Sedangkan Musa adalah salah seorang hamba yang dipakai Tuhan secara luar biasa. Tuhan mengutusnya sebagai nabi untuk menyampaikan Hukum Taurat kepada umat Israel, membawa mereka keluar dari Mesir, dan membimbing mereka masuk ke tanah perjanjian, Kanaan. Penyertaan Tuhan atas Musa sangat luar biasa dan hanya kepadanya Tuhan berbicara mulut dengan mulut. Tuhan juga bersedia mendengar, mengabulkan permohonannya, bahkan mengubah keputusan-Nya atas bangsa Israel! Ketika bangsa itu melihat Musa mengundur-undur untuk turun dari atas gunung, mereka membuat anak lembu tuangan dan sujud menyembah, mempersembahkan korban kepadanya, dan menganggapnya sebagai allah yang telah menuntun mereka keluar dari Mesir. Hal ini membangkitkan murka Allah, sehingga Dia bermaksud hendak membinasakan mereka. Namun, Musa mencoba melunakkan hati Tuhan dan mengingatkan akan janji-Nya kepada Abraham untuk membuat keturunannya sebanyak bintang di langit dan pasir di laut. Perkataan Musa berhasil membuat Tuhan mengurungkan niat-Nya untuk memusnahkan bangsa Israel. Ketulusannya telah melunakkan hati Tuhan. Di sini kita melihat bagaimana mata Tuhan tertuju pada orang yang benar, sehingga Dia berbelas kasih dan mau mengabulkan doa mereka.
Mengapa mata dan telinga Tuhan tertuju pada doa-doa orang benar? Sebab di dalam penderitaan maupun pencobaan berat, orang benar berteriak meminta pertolongan Tuhan dalam doa. Mereka berdoa di dalam kesungguhan dan ketulusan hati yang mendalam tanpa disertai dengan perasaan kecewa, kesal apalagi menyalahkan Tuhan. Oleh karena itu, Tuhan mendengarkan doa-doa mereka dan seberat apapun permasalahan yang mereka hadapi, Tuhan akan memberikan jalan keluar sesuai dengan waktu-Nya. Bagi Tuhan, tiada yang mustahil. Demikian pula halnya, kiranya teladan doa orang-orang benar dalam Alkitab dapat menjadi teladan bagi kehidupan iman dan doa kita. Ketulusan dan kesungguhan doa orang benar akan membuat mata Tuhan tertuju padanya dan telinga Tuhan pada permohonannya.