SAUH BAGI JIWA
“Jawab Gideon kepada-Nya: “Ah, tuanku, jika TUHAN menyertai kami, mengapa semuanya ini menimpa kami? Di manakah segala perbuatan-perbuatan-yang ajaib yang diceritakan oleh nenek moyang kami kepada kami, ketika mereka berkata: Bukankah TUHAN telah menuntun kita keluar dari Mesir? Tetapi sekarang TUHAN membuang kami dan menyerahkan kami ke dalam cengkeraman orang Midian.”” (Hakim-hakim 6:13)
“Jawab Gideon kepada-Nya: “Ah, tuanku, jika TUHAN menyertai kami, mengapa semuanya ini menimpa kami? Di manakah segala perbuatan-perbuatan-yang ajaib yang diceritakan oleh nenek moyang kami kepada kami, ketika mereka berkata: Bukankah TUHAN telah menuntun kita keluar dari Mesir? Tetapi sekarang TUHAN membuang kami dan menyerahkan kami ke dalam cengkeraman orang Midian.”” (Hakim-hakim 6:13)
Orang yang telah lama berada di dalam kesusahan dan tidak pernah lagi merasakan pertolongan Allah, akhirnya dapat melupakan kebaikan dan anugerah Allah. Keputus-asaan dan penderitaan yang berlarut-larut dapat membuat orang tersebut jatuh ke dalam jurang tanpa pengharapan, dan merampas damai sejahtera yang ada di dalam hatinya.
Iblis pun akan menggunakan kesempatan ini untuk membuatnya ragu akan pemeliharaan Allah, dan mengejeknya: ‘Di mana Allahmu? Di mana kasih dan kuasa Allah? Apakah Allah masih menjagamu? Bila Allahmu menyertaimu, mengapa engkau bisa menderita sedemikian hebatnya?’
Hai anak-anak Allah! Janganlah terkena tipu daya Iblis sewaktu engkau menantikan pertolongan Allah. Sabarlah, karena “TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam. Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita, tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia; sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.” (Mazmur 103:8-13)
Anugerah TUHAN sedemikian besar, dapatkah kita meragukan kasih-Nya kepada kita?
Allah berkata: ‘Penderitaan adalah bagian dari rancangan-Ku yang indah.’, tetapi Iblis berkata: ‘Penderitaan adalah tanda bahwa Allah melupakanmu.’
Allah berkata: ‘Penderitaan adalah ujian untuk iman kita.’, tetapi Iblis berkata: ‘Penderitaan adalah bukti Allah membuang kamu.’
Hai kawan-kawan, janganlah engkau tertipu oleh muslihat Iblis. Bila dalam hati kita mulai muncul benih ketidak-percayaan seperti Gideon, di mana kita mulai meragukan Allah dan berpikir bahwa Allah telah melupakan dan membuang kita. Waspadalah!
Sesungguhnya kesusahan dan penderitaan adalah alat pengujian dari Allah agar kita semakin sempurna, semakin rendah hati, dan semakin bersandar kepada Dia.
Memang terkadang Allah dapat melemparkan kita ke dalam jurang keputus-asaan. Namun semuanya itu tidak lain adalah rencana-Nya yang indah, agar kita dapat berjalan bersama-Nya melewati kegelapan kesusahan, bersandar sepenuhnya kepada-Nya.
Ingatlah “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.” (Mazmur 23:4)
“Pondicherry Wildlife Refuge” by marknenadov is licensed under CC BY
“Winter scenery” by Infomastern is licensed under CC BY-SA