SAUH BAGI JIWA
“Pada hari kesusahanku aku mencari Tuhan; malam-malam tanganku terulur dan tidak menjadi lesu, jiwaku enggan dihiburkan. – Aku sebut-sebut pada waktu malam dalam hatiku, aku merenung, dan rohku mencari-cari.” (Mazmur 77:3, 7)
“Pada hari kesusahanku aku mencari Tuhan; malam-malam tanganku terulur dan tidak menjadi lesu, jiwaku enggan dihiburkan. – Aku sebut-sebut pada waktu malam dalam hatiku, aku merenung, dan rohku mencari-cari.” (Mazmur 77:3, 7)
Hai anak-anak Allah, pernahkah engkau mencari Allah sewaktu berada di dalam kesusahan, engkau siang malam mengangkat tangan doa, namun engkau tetap saja diselubungi oleh kegelapan dan kesedihan, hatimu tetap tidak mau dihiburkan? Pernahkah walaupun hatimu terus mengingat Allah, namun tetap saja gelisah, mengeluh, berduka, semalaman menderita tidak dapat tidur? Engkau juga sudah bertanya-tanya kepada diri sendiri, engkau memeriksa diri sendiri apakah pernah melakukan dosa besar sehingga mendatangkan penderitaan berat ini? Di malam yang sepi senyap ini, engkau hanya ditemani oleh nyanyian ratapan diri sendiri, tidak ada siapa pun yang menemani engkau melewati waktu-waktu sedih ini.
Engkau pernah bertanya: “Untuk selamanyakah Tuhan menolak dan tidak kembali bermurah hati lagi?” (Mazmur 77:8), bagaimana pun, engkau harus percaya, Tuhan tidak akan selamanya menolak engkau dan tidak kembali bermurah hati lagi! Karena “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya.” (Ratapan 3:22), “Karena tidak untuk selama-lamanya Tuhan mengucilkan. Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya. Karena tidak dengan rela hati Ia menindas dan merisaukan anak-anak manusia.” (Ratapan 3:31-33)
Engkau pernah bertanya: “Sudah lenyapkah untuk seterusnya kasih setia-Nya, telah berakhirkah janji itu berlaku turun-temurun?” (Mazmur 77:9), bagaimana pun, engkau harus percaya, kasih setia Allah tidak akan lenyap, janji-Nya tidak akan berakhir turun temurun! Karena Tuhan telah berfirman: “Tetapi kasih setia-Ku tidak akan Kujauhkan dari padanya dan Aku tidak akan berlaku curang dalam hal kesetiaan-Ku.” (Mazmur 89:33); “Sebab itu haruslah kauketahui, bahwa TUHAN, Allahmu, Dialah Allah, Allah yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan berpegang pada perintah-Nya, sampai kepada beribu-ribu keturunan.” (Ulangan 7:9)
Engkau pernah bertanya: “Sudah lupakah Allah menaruh kasihan, atau ditutup-Nyakah rahmat-Nya karena murka-Nya?” (Mazmur 77:10), bagaimana pun, engkau harus percaya Allah tidak akan lupa menaruh kasihan, tidak akan menutup rahmat-Nya karena murka-Nya! Karena “TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.” (Mazmur 103:8), dan “TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.” (Mazmur 145:9)
Rupanya semua keraguan bersumber pada kurang percayanya kita, semua kekuatiran bersumber pada kelemahan kita. Kita harus selalu ingat betapa sering Allah Yang Mahatinggi mengulurkan tangan rahmat-Nya, sehingga setiap kali kita bertanya, Allah menarik kita kembali sehingga kita dengan teguh menantikan penghiburan dan pertolongan Allah.
“Pondicherry Wildlife Refuge” by marknenadov is licensed under CC BY
“Winter scenery” by Infomastern is licensed under CC BY-SA