SAUH BAGI JIWA
“Jawab Yesus: “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?” (Yohanes 11:40)
“Jawab Yesus: “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?” (Yohanes 11:40)
Setelah Lazarus mati empat hari, akhirnya Tuhan Yesus datang ke rumahnya. Kakaknya Marta dan Maria pada waktu melihat Tuhan Yesus datang, berkata kepada Yesus: “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.” (Yohanes 11:21, 32).
Dari perkataan kakak adik ini kita tahu mereka merasa bingung dan kalut atas keterlambatan Tuhan Yesus. Mereka sama sekali tidak mengerti mengapa Yesus yang berkuasa menyembuhkan, tidak secepatnya datang menyembuhkan adik mereka yang mereka kasih? Mereka sama sekali tidak habis pikir, mengapa Yesus baru datang setelah adiknya mati? Bukankah sudah terlambat? Orangnya telah mati, bagaimana mungkin dapat hidup kembali?
Sekalipun Yesus kemudian berkata kepada Marta: “Adikmu akan bangkit”, Marta mengira yang dimaksud oleh Yesus adalah “kebangkitan akhir zaman”, bukanlah Yesus berkuasa membangkitkan orang mati seketika. Yesus kemudian datang ke kuburan Lazarus dan meminta orang mengangkat batu yang menutupi kuburan, Marta masih berangggapan itu tidak ada gunanya, karena Lazarus telah mati empat hari, pasti sudah berbau. Menghadapi keraguan Marta dan Maria, Tuhan Yesus menjawab hanya satu kalimat: “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?”.
Sekalipun Abraham tidak mengerti mengapa Allah menghendaki dia mempersembahkan anak tunggalnya sebagai korban bakaran, namun ia tidak membiarkan keraguan mengalahkan imannya. Hanya karena percaya, maka ia melihat kemuliaan Allah. Sekalipun Ishak tidak memahami mengapa Allah mengizinkan orang Filistin menganggunya dengan menimbun sumur yang digali ayahnya, tetapi karena percaya, maka Allah membuat orang Filistin datang berbaikan dengannya. Sekalipun Yusuf tidak memahami, mengapa Allah mengizinkan kakak-kakaknya mencelakainya, dan mengizinkan isteri majikannya menjerat dia, tetapi karena percaya, maka akhirnya Yusuf mendapat kedudukan tinggi sebagai mangkubumi di Mesir, dan membawa keluar seiisi keluarga ayahnya dari Kanaan. Sekalipun Musa tidak mengerti, mengapa Allah membuat dia hidup mengembara selama 40 tahun di padang belantara, hanya karena percaya, akhirnya ia menyaksikan bagaimana Allah melalui dia memimpin bani Israel keluar dari Mesir.
Hari ini demikian pula Allah berfirman kepada anak-anakNya dengan perkataan yang sama: “Jikalau engkau percaya, engkau akan melihat kemuliaan Allah!” . Walaupun mungkin kita tidak memahami mengapa Allah membiarkan kita mengalami berbagai kesusahan, mengapa kita berjalan di jalan yang berliku-liku, mengapa kita diserang penganiayaan, kesulitan, kepahitan hidup, mengapa Allah tidak melihat kita menderita karena Dia, mengapa Allah tidak melihat kebutuhan kita yang mendesak, semuanya seolah-olah Allah masih berlambat tidak menjawab, namun Jikalau engkau percaya, pada akhirnya engkau akan melihat kemuliaan Allah dalam semua pertanyaanmu itu! Hanyalah, apakah engkau percaya?