SAUH BAGI JIWA
“Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.” (1Korintus 13:12)
“Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.” (1Korintus 13:12)
Ujung timur negara Kanada adalah pulau Newfoundland, luasnya kira-kira 85% dari pulau Jawa tetapi penduduknya hanyalah sekitar 500 ribu saja. Pemandangan paling terkenal dari pulau yang terpencil dan tenang ini adalah ‘gunung es’, setiap tahun, terlebih pada bulan Juni, banyak wisatawan dari mancanegara datang hanya untuk menyaksikan bongkahan-bongkahan gunung es yang berasal dari pulau Greenland dan yang telah hanyut di laut selama dua tahun, gunung es ini tiba di sekitar Newfoundland menjadi sajian pemandangan yang menakjubkan!
Saya pernah dua tahun berturut-turut berkunjung ke Newfoundland. Pertama adalah di bulan Mei, waktu itu hanya sedikit gunung es yang saya temui, ternyata penduduk setempat memberi tahu kami salah bulannya, karena penasaran, tahun berikutnya kami kembali ke sana di bulan Juni menginjakkan kaki ke tanah yang jarang diinjak kaki manusia ini.
Waktu itu pas dua tahun setelah terjadi retakan hamparan luas gletser Petermann, retakan gletser ini kemudian terpecah-pecah menjadi ribuan gunung es mengapung di laut dan hanyut sampai ke Newfoundland, kami menyaksikan pemandangan gunung es yang luar bisa menakjubkan, mata kami tidak henti-hentinya melesat dari satu gunung es ke gunung es lain, sungguh pemandangan yang mencengangkan! Kami tidak beranjak di sana selama 17 hari enggan pulang.
Menyaksikan gunung es yang demikian besar dan tinggi mengapung di atas air, sesungguhnya yang kita lihat itu hanyalah sepersepuluh dari seluruh gunung es itu, sedangkan sembilan per sepuluhnya berada di bawah permukaan air. Menyaksikannya di pantai tentu adalah aman, tetapi bila kita naik kapal untuk menyaksikannya, kita tidak boleh terlalu dekat padanya, karena gunung es itu bisa tiba-tiba terbelah atau terbalik, itu akan menimbulkan gelombang besar yang bisa membuat kapal terbalik, hal ini sangat berbahaya.
Saya jadi teringat perkara duniawi mirip seperti gunung es, kita hanya dapat menyaksikan bagian terkecilnya saja, kita tidak dapat melihatnya secara keseluruhan, bagian terkecil dari gunung es itu tidak bisa memberi jawaban atas banyak pertanyaan yang timbul. Banyak kejadian di dunia tidak dapat kita mengerti mengapa begini mengapa begitu, seperti tertulis di Alkitab: “Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap.” (1Korintus 13:9-10)
Kita tidak tahu mengapa ada orang yang lahir cacat tubuhnya atau mentalnya; kita tidak tahu mengapa ada bayi yang meninggalkan dunia sebelum melihat dunia; kita tidak tahu mengapa ada orang yang baik justru pendek umurnya, sedangkan orang jahat malah panjang umur; kita tidak tahu mengapa orang benar mengalami kesusahan besar sedangkan orang jahat malah hidup tenteram. Ah, terlalu banyak tanda tanya yang tidak kita ketahui jawabannya, hanya saja Alkitab menjanjikan kita, walaupun yang kita ketahui sekarang ini terbatas, tetapi pada hari kita berhadap-hadapan dengan Allah, kita akan tahu semuanya, sama seperti Tuhan tahu semuanya tentang kita.
“Seeing is Believing…” by Fred Veenkamp is licensed under CC BY-SA