SAUH BAGI JIWA
“Sungguh, kamu akan berangkat dengan sukacita dan akan dihantarkan dengan damai; gunung-gunung serta bukit-bukit akan bergembira dan bersorak-sorai di depanmu, dan segala pohon-pohonan di padang akan bertepuk tangan.” (Yesaya 55:12)
“Sungguh, kamu akan berangkat dengan sukacita dan akan dihantarkan dengan damai; gunung-gunung serta bukit-bukit akan bergembira dan bersorak-sorai di depanmu, dan segala pohon-pohonan di padang akan bertepuk tangan.” (Yesaya 55:12)
Dalam hidup kita sering menemui perkara yang tidak kita inginkan, tetapi itu justru adalah tanda berkat dari Allah. Sewaktu kami tur ke Yellow Stone National Park dan Grand Teton National Park di Amerika, di hari pertama kami sudah berurusan dengan hujan salju lebat, hamparan salju putih yang sepertinya merusak pemandangan ini justru adalah ‘berkat yang dikemas’ dari Allah.
Tour ke luar negeri sangat bergantung pada cuaca,bila cuaca buruk, misalkan langit berawan kelabu hujan gerimis, semua pemandangan ditelan oleh kabut yang mengaburkan semuanya, hal ini tentu sangat mengecewakan bagi peserta, toh semua orang yang suka tur pasti pernah mengalaminya. Kami pun terus membawa ke dalam doa beberapa hari sebelum memulai perjalanan ini.
Seolah-olah Allah menutup telinga atas permohonan kami, di hari pertama kami sudah dihadang oleh cuaca buruk membuat hati jatuh ke dasar lembah. Saya mengeluh mengapa Allah tidak mendengarkan doa kami, membiarkan cuaca buruk ini merusak harapan akan pemandangan indah tour ini. Badai salju ini menutup gerbang selatan Yellow Stone National Park, maka kami terpaksa berputar jauh mengambil jalan ke gerbang baratnya, hal ini semakin mengesalkan hati saya.
Tatkala mobil kami melaju ke barat, kami justru disuguhkan pemandangan pedusunan yang memukau, saya menjadi malu karena mengeluh kepada Allah. Saya jadi sadar justru bila tidak ada badai salju kemarin malam, saya tidak akan berputar melewati pedusunan yang demikian mempesona.
Hari-hari selanjutnya, setiap mengambil foto pemandangan baik di sumber air panas dengan barisan gunung, hamparan putih salju menjadi hiasan yang kontras semakin menampilkan indahnya alam, di sinilah kami mengerti pentingnya hujan salju kemarin itu. Hujan salju yang tadinya dianggap sebagai penghalang, sebagai perusak suasana, justru memberi kesempatan bagi kami menyaksikan dan memotret pemandangan yang paling indah dari Yellow Stone National Park. Jadi apa yang tadinya saya benci dan saya keluhkan, ternyata adalah ‘berkat yang dikemas’ dari Allah!
Allah sering mengenakan kepada kita hal-hal yang tidak kita sukai, sesungguhnya itu adalah ‘berkat yang dikemas’. Sama seperti saudara-saudara Yusuf yang mencelakai Yusuf, ternyata kesusahan yang ditimpakan kepadanya justru adalah berkat terindah Allah bagi Yusuf dan sekeluarga Yakub. Yusuf menyadari berkat Allah ini, karena itu dia tidak lagi mendendam kepada saudara-saudaranya, sebaliknya menghibur mereka dengan berkata: “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.” (Kejadian 50:20)
Allah tidak pernah memberi tahu kita sebelumnya cara bagaimana dia akan menggenapi permohonan kita, dia juga tidak menjelaskan apa yang Ia anggap terbaik. Bila Allah sebelumnya sudah menjelaskannya sejelas-jelasnya, maka kita tidak lagi memerlukan ‘iman’, sedangkan ‘iman’lah yang dianggap paling penting bagi Allah, dan Ia mau kita mengejarnya.