SAUH BAGI JIWA
Jawab Yesus kepadanya: “Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup.” (Yoh. 4:10)
Jawab Yesus kepadanya: “Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup.” (Yoh. 4:10)
Ketika Tuhan Yesus berhadapan dengan perempuan Samaria dan meminta air kepadanya, dia tidak mengenali Yesus dan mengira Dia hanyalah orang biasa yang sedang haus. Perempuan itu sama sekali tidak tahu bahwa Mesias yang telah lama dinantikan itu sedang berdiri di hadapannya.
Perempuan Samaria tidak mengenal Tuhan, dia tidak akan mengerti bahwa Sang Juruselamat sedang berdiri di hadapannya, sehingga ia tidak memohon berkat, kekuatan, dan tidak menyerahkan kekuatiran hidupnya kepada Tuhan. Ini merupakan hal yang wajar. Namun, bagi kita orang yang percaya kepada Tuhan tetapi masih juga tidak tahu untuk meminta kepada Tuhan segala penghiburan dan kekuatan serta solusi untuk menghadapi kehidupan ini, bukankah itu sebuah hal yang sangat disayangkan?
Sudah berapa kali kita terjerat dalam penderitaan yang disebabkan oleh sakit penyakit, sekolah, pekerjaan, finansial, disakiti oleh orang lain, serta rusaknya hubungan antar sesama manusia? Kita adalah anak Tuhan, maka ketika kehidupan ini menghadapi kesukaran, sudah sepatutnya kita segera berdoa mohon agar Tuhan membantu untuk menyelesaikan masalah kita. Namun kita seperti perempuan Samaria ini, tidak tahu bahwa Sang Juruselamat ada di hadapan kita, tidak tahu bahwa kita dapat dengan tidak takut mencurahkan segala isi hati kita kepada Tuhan dan memohon pertolongan-Nya untuk kita menghadapi situasi sukar. Meskipun kita adalah orang percaya Tuhan, namun seringkali kita hanya menempatkan Tuhan di pojok yang tersembunyi, tidak memperdulikan Tuhan. Jika demikian, bagaimana kita dapat mendengar suara Roh Kudus dan dari Roh Kudus memperoleh kekuatan surgawi?
Saat ini kondisi iman kita jauh lebih baik dibandingkan peremuan Samaria itu. Kita mengenal Tuhan, menerima Roh Kudus yang berharga, kita juga memiliki gereja untuk ibadah, serta bisa membaca Alkitab pribadi. Tetapi kita lebih rela menyibukkan diri dengan hal duniawi, dan tidak rela meluangkan waktu lebih banyak untuk berhubungan Roh dengan Tuhan. Jika perilaku kita demikian, apakah dapat dikatakan bahwa kita lebih mengenal Tuhan dibandingkan dengan perempuan Samaria itu?
Ketika perempuan Samaria mendengar Tuhan berkata: “tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.” (Yoh. 4:14). Maka ia langsung memohon agar Tuhan memberikan air hidup itu kepadanya, agar selamanya ia tidak haus lagi. Kita adalah anak Tuhan, apakah kita kalah dari perempuan Samaria itu, karena kita tidak tahu bersandar kepada Tuhan dalam segala hal, dan tidak memohon sumber air untuk kita dapatkan?
Saudaraku, dahulu Tuhan Yesus memperingatkan perempuan Samaria: Jika kau tahu siapa Aku, hari ini Tuhan Yesus juga memperingatkan kita. Sesungguhnya kita tahu siapa itu Tuhan Yesus, kita tahu bahwa Dia adalah Allah yang Esa di seluruh alam semesta. Tetapi apakah kita menyembah Tuhan Yesus layaknya Allah? Apakah kita sungguh menganggap Tuhan Yesus adalah Allah sehingga kita memohon dan berdoa kepada-Nya?