SAUH BAGI JIWA
“Dari situ ia pergi ke Bersyeba. Lalu pada malam itu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman: “Akulah Allah ayahmu Abraham; janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau; Aku akan memberkati engkau dan membuat banyak keturunanmu karena Abraham, hamba-Ku itu.”” (Kej. 26:23-24)
“Dari situ ia pergi ke Bersyeba. Lalu pada malam itu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman: “Akulah Allah ayahmu Abraham; janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau; Aku akan memberkati engkau dan membuat banyak keturunanmu karena Abraham, hamba-Ku itu.”” (Kej. 26:23-24)
Sewaktu Ishak diam di Gerar, orang Filistin setempat berulah merampas sumur air yang digali oleh hamba Ishak, karena itu timbullah dua kali pertengkaran antara hamba Ishak dengan orang Filistin. Ketiga kalinya hamba Ishak menemui sumur yang berair, memang orang Filistin tidak lagi bertengkar, tetapi tidak ada jaminan mereka kelak tidak merampasnya.
Menghadapi situasi pelik ini, Ishak sangat risau, dia lalu memutuskan sekali lagi mengalah, dia meninggalkan Gerar dan pergi ke Bersyeba. Tertulis di Alkitab: “Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin.” (Pkh. 4:6). Ishak memilih mengalah menyerahkan sumur, daripada hidup pusing sepanjang hari karena sumur.
Pada malam harinya dia pergi ke Bersyeba meninggalkan kerisauannya, berharap mendapat ketenangan dari Tuhan. Malam sunyi senyap itu, Tuhan sekali lagi menampakkan diri dan menjanjikan berkat kepadanya, serta akan membuat banyak keturunannya. Karena iman, Ishak mendirikan mezbah di situ dan memanggil nama Tuhan, Tuhan pun segera memberkatinya sehingga hambanya kembali menggali sumur di situ.
Abimelekh, raja orang Filistin melihat semakin Ishak mengalah, semakin dia diberkati, maka dia datang berdamai dengan Ishak dan dengan bersumpah mengikat perjanjian supaya hidup saling berdamai dan tidak saling mengganggu. Pada hari itulah, sumur-sumur yang digali hamba Ishak keluar air, dan mereka melaporkan: “Kami telah mendapat air.”
Ishak mengerti mengalah dalam perselisihan sehingga dia mendapat ketenangan dalam kerisauan, maka Tuhan memberkati dia seperti tertulis di Kitab Amsal: “Jikalau TUHAN berkenan kepada jalan seseorang, maka musuh orang itupun didamaikan-Nya dengan dia.” (Ams. 16:7). Sumur yang diberkati Tuhan ini adalah sumur yang membual-bual airnya.
Ternyata hanyalah dengan mengalah kita beroleh kelonggaran, dengan berhenti kita beroleh kejayaan dan beranak cucu. Waktu hamba Ishak bertengkar dengan orang setempat, Tuhan tidak menampakkan diri kepada Ishak. Hanyalah setelah Ishak mengalah sepenuhnya dan pindah ke Bersyeba, malam itu Tuhan menampakkan diri kepada Ishak dan memberkatinya.