SAUH BAGI JIWA
“Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” (Mat. 6:4)
“Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” (Mat. 6:4)
Orang Farisi yang munafik suka sekali melakukan kebaikan di depan orang banyak agar mendapat pujian dari mereka. Maka Tuhan Yesus mengajarkan kita agar sewaktu memberi sedekah, berdoa, atau berpuasa, lakukanlah dengan tersembunyi, jangan di depan orang banyak, dengan demikian barulah akan mendapat upah dari Bapa yang di surga.
Sewaktu orang Farisi memberi sedekah, mereka akan memukul canang agar semua orang tahu. Mereka juga suka melakukannya di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong supaya dipuji orang. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Dan apa bila berpuasa, mereka mengubah air mukanya berpura-pura muram, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa.
Terhadap tingkah laku mereka itu, Tuhan Yesus hanya memberi satu komentar: “Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.”. Maksudnya, mereka sudah mendapat upah berupa pujian dan kekaguman dari manusia, selain itu tidak lagi ada balasan dari Allah. Bukankah ini tindakan yang bodoh? Mereka memilih dilihat orang’, bukan dilihat Allah’, akibatnya mereka tidak mendapat upah yang lebih besar dari Allah.
Kalau kita memberi sedekah, berdoa, berpuasa, atau melakukan kebaikan lainnya di depan orang banyak dengan itikad agar dipuji orang, atau mendapat dukungan dari saudara seiman, mendapat nama baik di gereja, agar jemaat melihat kita mempunyai kasih, pandai berdoa, suka berpuasa, maka pastilah kita ‘dipuji orang’, dan itulah upah yang kita dapatkan. Hanya saja, di luar itu, tidak ada upah atau berkat lagi yang berasal dari Allah.
Tuhan Yesus mengajarkan kita agar sewaktu memberi sedekah, bukan saja jangan sampai diketahui orang lain, bahkan ‘janganlah diketahui tangan kiri apa yang diperbuat tangan kanan’. Maksudnya agar kita tidak mengingat-ingat sedekah yang kita lakukan. Sewaktu berdoa, masuklah ke dalam kamar, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Allah dengan diam-diam. Sedangkan sewaktu berpuasa, minyakilah kepala dan cucilah muka, dengan gembira berdoa, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa kita sedang berpuasa. Bila kita berbuat seperti perintah Allah, kita melakukan semuanya untuk Allah, bukan untuk dilihat orang, maka Allah yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepada kita.
Semoga kita dapat berbuat seperti pengajaran Tuhan untuk menyenangkan Allah yang melihat yang tersembunyi. Semuanya kita lakukan dengan diam-diam, bukan untuk dilihat orang, kita persembahkan dengan taat dan sukarela, maka kita akan beroleh pahala di surga. Orang Farisi lebih suka melakukannya untuk dilihat orang. Mereka mengejar upah yang di depan mata, menganggap dirinya cerdik, namun sesungguhnya mereka sangat bodoh!