SAUH BAGI JIWA
[su_icon icon=”icon: calendar” color=”#d19636″ size=”18″ shape_size=”4″ radius=”36″] Renungan Tanggal: 07 Apr 2021
“Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.” (Hos. 4:6)
“Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.” (Hos. 4:6)
Terjemahan lain dari ‘tidak mengenal Allah’ adalah ‘kurang pengetahuan’. Orang yang kurang pengetahuan mudah sekali terkena bahaya, bahkan bisa terancam nyawanya. Contohnya bila jalan-jalan di hutan dia sembarangan memetik jamur yang tumbuh liar dan memakannya, dia mungkin bisa keracunan. Jadi seorang yang tidak punya pengetahuan bisa kehilangan nyawanya tanpa dia sadari.
Beberapa tahun lalu, di televisi menayangkan sepasang suami istri yang baru pindah ke Kanada. Karena tidak mengerti, mereka masuk dan naik ke jalan bebas hambatan sambil menggendong satu anak dan mendorong kereta bayi. Tindakan mereka membuat orang yang melihatnya mengeluarkan keringat dingin. Waktu itu, polisi sampai mengerahkan helikopter, mobil polisi dan ambulan, untuk mengawal mereka turun dari jalan bebas hambatan itu.
Banyak orang kemudian memperbincangkan bagaimana suami istri itu bisa demikian ‘kurang pengetahuan’. Banyak yang menerka-nerka alasan mengapa mereka masuk ke jalan bebas hambatan, bahkan ada yang memperkirakan mereka tidak tahu apa itu ‘jalan bebas hambatan’.
Kurang pengetahuan duniawi saja sudah bisa mengancam nyawa seseorang. Tetapi ada satu jenis ‘kurang pengetahuan’ yang lebih berbahaya, yaitu ‘kurang pengetahuan rohani’. Di mana orang tidak mengenal Allah, atau keliru dalam mengenal Allah.
Hari ini banyak orang yang menjadikan berhala buatan tangan manusia sebagai dewa dan menyembahnya. Ini adalah ‘kurang pengetahuan rohani’ yang menakutkan dan menyedihkan. Sebenarnya, “Patungkah? Tukang besi menuangnya, dan pandai emas melapisinya dengan emas, membuat rantai-rantai perak untuknya. Orang yang mendirikan arca, memilih kayu yang tidak lekas busuk, mencari tukang yang ahli untuk menegakkan patung yang tidak lekas goyang.” (Yes. 40:19-20)
“Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia, mempunyai mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata, mempunyai mata, tetapi tidak dapat melihat, mempunyai telinga, tetapi tidak dapat mendengar, mempunyai hidung, tetapi tidak dapat mencium, mempunyai tangan, tetapi tidak dapat meraba-raba, mempunyai kaki, tetapi tidak dapat berjalan, dan tidak dapat memberi suara dengan kerongkongannya.” (Mzm. 115:4-7) Semoga orang-orang yang menyembah berhala mengerti, bahwa berhala-berhala buatan tangan manusia bukanlah allah yang hidup yang mempunyai roh. Sayangnya hari ini di zaman ilmu pengetahuan berkembang pesat, berapa banyakkah orang yang memiliki pengetahuan rohani yang benar?
Jangan anggap semua orang Kristen benar-benar mengenal Allah. Bila mereka kurang berdoa, membaca Alkitab, mendengarkan khotbah, berkebaktian, memahami Alkitab, merenungkan firman, membangun akar rohani, maka lambat laun mereka juga menjadi ‘kurang pengetahuan rohani’ secara tanpa sadar. Wahai! Kiranya setiap anak Allah memiliki pengetahuan rohani yang benar, dapat “memelihara rahasia iman dalam hati nurani yang suci.” (1Tim. 3:9). “Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal.” (1Tim. 6:12)