SAUH BAGI JIWA
“Lamanya orang Israel diam di Mesir adalah empat ratus tiga puluh tahun. Sesudah lewat empat ratus tiga puluh tahun, tepat pada hari itu juga, keluarlah segala pasukan TUHAN dari tanah Mesir.” (Kel. 12:40-41)
“Lamanya orang Israel diam di Mesir adalah empat ratus tiga puluh tahun. Sesudah lewat empat ratus tiga puluh tahun, tepat pada hari itu juga, keluarlah segala pasukan TUHAN dari tanah Mesir.” (Kel. 12:40-41)
Bangsa Israel yang hidup di Mesir selama 430 tahun adalah orang-orang yang diperbudak oleh Firaun untuk melakukan kerja paksa. Mereka buta huruf, tidak berpendidikan, tidak berbudaya, tidak terlatih. Berbeda dengan Musa yang dididik dalam segala hikmat orang Mesir, dan ia berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya. (Kis. 7:22).
Allah tahu, bahwa setelah bangsa Israel keluar dari Mesir, mereka akan sering ribut, sering menangis, lemah, kurang percaya, berontak, dan keras kepala. Mereka akan sering mencobai Tuhan, tidak mau taat kepada-Nya sehingga menimbulkan murka Tuhan. Tetapi pada hari mereka keluar dari Mesir, Tuhan menyebut mereka sebagai ‘pasukan TUHAN’.
Sebutan Tuhan kepada mereka membuat orang terkejut dan terharu! Mereka bukanlah apa-apa, tetapi Tuhan menyebut mereka sebagai ‘pasukan TUHAN’. Ini menggambarkan harapan dan janji Tuhan kepada mereka. Walaupun Tuhan tahu sebelumnya bahwa kelakuan mereka bobrok dan mengecewakan, namun Tuhan adalah Allah sang Pencipta yang penuh kasih sayang. Dia akan menempa mereka menjadi pasukan-Nya. Dimulai sejak Musa memimpin mereka keluar dari Mesir, kemudian Yosua melanjutkan kepemimpinan Musa, berlanjut ke zaman hakim-hakim, zaman raja Daud, zaman raja-raja, lalu negeri mereka runtuh. Sampai hingga 2000 tahun lebih sampai zaman sekarang, mereka terus dipelihara oleh Allah.
Saya teringat sewaktu saya belum percaya kepada Tuhan, saya hidup dalam belenggu penyakit yang mencampakkan saya ke dalam lembah kekelaman. Rekan dan teman saya menyebut saya orang yang berwajah penyakitan, sekalipun saya berusaha untuk gembira, tetapi tidak berdaya.
Tapi sejak saya percaya kepada Tuhan di Gereja Yesus Sejati, semuanya berubah. Roh Kudus bagai aliran air hidup mengalir di dalam diri saya. Sekalipun penyakit saya tetap ada, tetapi roh jiwa saya penuh damai sejahtera dan sukacita. Sekarang giliran mereka bertanya: ‘Bagaimana kamu mengaku dirimu banyak penyakit? Kalau kamu tidak mengaku dirimu banyak penyakit, orang tidak akan tahu. Perubahan pada dirimu membuat orang melihat Yesus pada dirimu.’ Puji Tuhan, saya yang tidak berguna ini, oleh kasih karunia Tuhan telah berubah menjadi ‘pasukan TUHAN’.