SAUH BAGI JIWA
“(Allah) yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.” (2Kor. 1:4)
“(Allah) yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.” (2Kor. 1:4)
Seorang penghibur yang baik sudah pasti adalah orang yang pernah mengalami berbagai penderitaan, karena kekuatan penghiburan tidak mungkin terbentuk tanpa melalui penderitaan. Sama seperti tanah yang keras harus digemburkan dengan cangkul agar bisa ditanami; seperti biji gandum harus digiling menjadi tepung agar bisa menjadi bahan kue yang lezat; seperti rempah yang rupanya tidak menarik harus dibakar agar mengeluarkan bau harum yang kental; seperti daun teh harus diseduh dengan air mendidih agar mengeluarkan rasa dan harum teh yang khas.
Seorang yang tidak pernah miskin, bagaimana bisa memahami susahnya orang yang tidak punya makanan dan tidak punya uang? Seorang yang tidak pernah sakit, bagaimana bisa merasakan deraan penyakit, membuat penderita ingin memilih mati? Seorang yang jiwanya belum pernah terluka, bagaimana bisa merasakan pedihnya hati yang terluka? Seorang yang belum pernah kehilangan pekerjaan, bagaimana bisa merasakan risaunya seorang yang menjadi penganggur? Hanyalah orang yang pernah mengalami sengsara yang dapat turut merasakan dan menghibur orang lain. Karena semua penghiburan yang dapat meresap ke kalbu adalah buah dari kesedihan dan kesengsaraan!
Saudara yang kekasih, Tuhan kita bersabda: “Adalah baik bagi seorang pria memikul kuk pada masa mudanya.” (Rat. 3:27). Jadi, menderita sejak masa muda adalah hal yang sangat baik, membuat orang lebih cepat dewasa, lebih mampu mengatasi permasalahan, lebih mampu membuat rencana untuk masa depan. Dia juga akan lebih mengerti memperhatikan orang lain; selain memikirkan diri sendiri, juga memikirkan orang lain.
Tuhan Yesus pernah berfirman: “Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.” (Mat. 5:7). Seorang yang murah hati pasti mengerti pentingnya menghibur orang lain karena akan berbahagia, dan ketika dirinya mengalami kesusahan, Allah pasti bermurah hati kepadanya dan menghibur dia.
Karena itu, marilah mulai hari ini kita jangan lagi mengeluh mengapa Allah menempatkan kita ke dalam sengsara. Sesungguhnya ini adalah berkat Allah buat kita. Karena kesusahan apapun yang kita alami, Allah akan memberi penghiburan kepada kita, agar kelak kita juga dapat menghibur mereka yang sedang mengalami berbagai kesusahan dengan penghiburan yang kita terima dari Allah.
Jika engkau mau menjadi seorang penghibur yang baik, dengan perkataan yang tepat menghibur mereka yang sedang berada di dalam api pengujian; jika engkau mau ikut bersedih dengan orang yang sedih, tidak menjadi seperti tiga sahabat Ayub yang sesukanya menghakimi orang yang sedang menderita, melainkan berperan dengan diam-diam sebagai pendukung yang lemah lembut; jika engkau mau selalu bermurah hati kepada orang yang susah, agar engkau juga beroleh kemurahan, maka biarkanlah dirimu ditempatkan Allah ke dalam sekolah penderitaan, agar engkau mahir dalam bermurah hati dan dalam menghibur orang.