SAUH BAGI JIWA
“Jangan marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri hati kepada orang yang berbuat curang.” (Mzm. 37:1)
“Jangan marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri hati kepada orang yang berbuat curang.” (Mzm. 37:1)
Apabila Anda melihat orang yang berbuat jahat ternyata hidupnya lancar, tidak dihajar oleh Allah, wajar bila timbul perasaan marah kepadanya. Apalagi bila dia semakin gencar mencelakai orang karena Allah belum membalas perbuatannya, maka orang pun akan iri hati kepadanya.
Tetapi Allah berpesan agar kita jangan marah dan iri hati karena orang yang berbuat jahat. Sesungguhnya ini bukan sekadar pesan, melainkan perintah, sama seperti ‘jangan menyembah berhala’, ‘jangan membunuh’, dan lainnya, semuanya adalah perintah yang harus kita patuhi.
Janganlah kita menganggap perintah ini sadis dan tidak adil. Sesungguhnya Allah sedang mendidik kita untuk menanti sesaat dan menguji iman kita. “Oleh sebab itu, kamu orang-orang yang berakal budi, dengarkanlah aku: Jauhlah dari pada Allah untuk melakukan kefasikan, dan dari pada Yang Mahakuasa untuk berbuat curang. Malah Ia mengganjar manusia sesuai perbuatannya, dan membuat setiap orang mengalami sesuai kelakuannya. Sungguh, Allah tidak berlaku curang, Yang Mahakuasa tidak membengkokkan keadilan.” (Ayb. 34:10-12).
Allah berfirman, orang jahat akan dipotong seperti rumput dan segera layu. Jadi Allah pasti akan menghukum orang yang jahat, tinggal tunggu waktunya saja. Karena itu hendaklah kita “Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya. Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.” (Mzm. 37:7-8)
Pengajaran Allah ini bermaksud agar kita jangan dalam kemarahan melakukan pembalasan dengan cara sendiri: mata ganti mata, gigi ganti gigi. Hal ini juga jahat di mata Tuhan, dan akibatnya tentu sangat merugikan kita.
Hai anak-anak Allah. Marilah kita menenangkan diri, karena Allah berfirman: “Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN akan mewarisi negeri. Karena sedikit waktu lagi, maka lenyaplah orang fasik; jika engkau memperhatikan tempatnya, maka ia sudah tidak ada lagi.” (Mzm. 37:9-10). Dan juga: “Barangsiapa berbuat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya itu, karena Tuhan tidak memandang orang.” (Kol. 3:25), Dan terlebih lagi: “Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.” (Why. 22:12).
Apakah jaminan keadilan Allah ini belum cukup untuk menghibur Anda? Berserahlah, karena Allah akan membalaskan setiap orang secara adil!