SAUH BAGI JIWA
“Namun demikian, TUHAN tidak mau memusnahkan Yehuda oleh karena Daud, hamba-Nya, sesuai dengan yang dijanjikan-Nya kepada Daud, bahwa Ia hendak memberikan keturunan kepadanya dan kepada anak-anaknya untuk selama-lamanya.” (2Raj. 8:19)
“Namun demikian, TUHAN tidak mau memusnahkan Yehuda oleh karena Daud, hamba-Nya, sesuai dengan yang dijanjikan-Nya kepada Daud, bahwa Ia hendak memberikan keturunan kepadanya dan kepada anak-anaknya untuk selama-lamanya.” (2Raj. 8:19)
Salomo tidak mempertahankan iman yang murni, dia beribadah kepada berhala-berhala bangsa asing sehingga dihukum oleh Allah. Kerajaannya dikoyakkan dan diserahkan kepada Yerobeam, hambanya. Waktu itu Allah berfirman kepada Salomo: “Hanya, pada waktu hidupmu ini Aku belum mau melakukannya oleh karena Daud, ayahmu; dari tangan anakmulah Aku akan mengoyakkannya. Namun demikian, kerajaan itu tidak seluruhnya akan Kukoyakkan dari padanya, satu suku akan Kuberikan kepada anakmu oleh karena hamba-Ku Daud dan oleh karena Yerusalem yang telah Kupilih.” (1Raj. 11:12-13).
Cucu Salomo, Abiam, adalah raja yang jahat. Allah tidak berkenan kepadanya, tetapi oleh karena Daud, kakeknya, maka TUHAN, Allahnya, memberikan keturunan kepadanya di Yerusalem dengan mengangkat anaknya menggantikan dia dan dengan membiarkan Yerusalem berdiri. (1Raj. 15:3-4).
Yoram, anak Yosafat raja Yehuda yang baik, setelah menjadi raja dia mengambil anak perempuan Ahab, raja Israel yang sangat jahat. Yoram lalu mengikuti keluarga Ahab melakukan apa yang jahat di mata Allah. Tetapi TUHAN Allah tidak mau memusnahkan Yehuda oleh karena Daud, hamba-Nya.
Hizkia adalah raja yang baik. Ketika tentara Asyur mau menyerang Yerusalem, Hizkia berdoa memohon dengan sungguh-sungguh kepada Allah agar melepaskan negerinya dari tangan Asyur. Allah lalu mengabulkan permohonannya dan berfirman: “Dan Aku akan memagari kota ini untuk menyelamatkannya, oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hamba-Ku.” (2Raj. 19:34).
Dari kejadian-kejadian sejarah di atas, terutama dari perkataan ‘oleh karena Daud’, apakah kita menarik hikmat dan pelajaran rohani yang berharga? oleh karena Daud, Allah mau berlaku baik terhadap keturunan Daud. Dari sini kita dapat mengetahui betapa Allah menghargai Daud. Mengapa Daud bisa demikian dihargai oleh Allah? “Karena Daud telah melakukan apa yang benar di mata TUHAN dan tidak menyimpang dari segala yang diperintahkan-Nya kepadanya seumur hidupnya, kecuali dalam perkara Uria, orang Het itu.” (1Raj. 15:5).
Ternyata bila seumur hidup kita melakukan perintah Allah, banyak berbuat keadilan dan tekun mengerjakan pekerjaan kudus, bahkan rela menderita dengan diam-diam karena Tuhan, maka Allah akan memberkati keturunan kita, sama seperti Allah memberkati keturunan Daud.
Kiranya seumur hidup kita dapat berbuat seperti Daud melakukan apa yang benar di mata Allah. Suatu hari, bila keturunan kita berbuat salah atau mengalami kesusahan, demi kita Allah juga mau berkata kepada mereka: ‘Aku mau berbelas kasihan kepada engkau oleh karena nenek moyangmu, melepaskan engkau dari kesusahan, dan memberi keturunan kepadamu.’