SAUH BAGI JIWA
“Berkat, apabila kamu mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini.” (Ul. 11:27)
“Berkat, apabila kamu mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini.” (Ul. 11:27)
Di Taiwan banyak terdapat sejenis kupu-kupu yang tidak berbuntut, dan mereka suka mendatangi pohon jenis jeruk. Maka kalau orang menanam pohon jeruk di pelataran, akan menarik banyak kupu-kupu betina dewasa untuk bertelur di pohon itu. Waktu anak saya masih kecil, saya mengikuti petunjuk yang diberikan oleh rekan kerja, bersama anak saya mencari telur kupu-kupu di pohon jeruk yang ada di sekolah, dan telur itu kami bawa pulang untuk dipelihara.
Biasanya selang satu atau dua hari, telur itu sudah menetas menjadi ulat kecil. Kami lalu memetik beberapa lembar daun pohon jeruk untuk menjadi makanan bagi ulat itu. Ulat itu berwarna coklat bercampur sedikit putih, kelihatannya mirip kotoran burung. Ini adalah rancangan Allah agar ulat bisa menipu musuh alamnya. Ternyata untuk ulat kecil yang tidak menarik itu saja, Allah sudah menyediakan warna penyamaran agar mereka bisa tetap hidup. Apalagi pada manusia, Allah pasti lebih menyayangi dan melindunginya.
Kupu-kupu jenis ini biasanya memerlukan 35 hari untuk berubah dari telur menjadi kupu-kupu dewasa. Setahunan itu, setiap 35 hari sekali kami memelihara telur kupu-kupu, dan menyaksikan kupu-kupu menerobos keluar dari kepompongnya terbang pergi.
Ada satu tetangga yang juga ingin ikut memelihara kupu-kupu, lalu kami berikan ulat kupu-kupu kepadanya. Pas sudah saatnya kupu-kupu mau keluar dari kepompong, dia melihat kupu-kupu itu kesulitan untuk keluar dari kepompong. Dia mengabaikan petunjuk yang kami sampaikan kepada dia, lalu menggunting kepompong itu agar memudahkan kupu-kupu keluar, tetapi akibatnya terbalik dari harapan, kupu-kupu itu dengan mudah keluar dari kepompong, lalu mati.
Sering kali kita melihat ada orang berjuang dengan susah payah lalu kita merasa iba. Dan kita mengabaikan peraturan yang ditentukan oleh Allah, berusaha menolongnya dengan cara kita sendiri. Akibatnya pertolongan kita malah mencelakai dia, sama seperti tetangga itu mencelakai kupu-kupu.
Kami berhasil memelihara kupu-kupu karena mengikuti petunjuk yang diberikan oleh rekan kerja saya, sedangkan tetangga itu gagal karena mengabaikan petunjuk dan berusaha memakai caranya sendiri. Memang manusia punya sifat lahiriah yang sok tahu, suka melanggar petunjuk. Terhadap petunjuk memelihara kupu-kupu saja sudah terlihat sifat melawan ini, apa lagi terhadap perintah Allah yang tidak kelihatan.
Apabila dalam segala hal kita mendengarkan dan menuruti perintah Allah, hidup kita pasti ada berkat dan damai sejahtera. Sebaliknya apabila kita tidak mendengarkan perintah Allah, kita berbuat sesuka hati, pasti kita akan dirundung banyak permasalahan dan malapetaka, karena Allah sudah berfirman: “Lihatlah, aku memperhadapkan kepadamu pada hari ini berkat dan kutuk: berkat, apabila kamu mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini; dan kutuk, jika kamu tidak mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, dan menyimpang dari jalan yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain yang tidak kamu kenal.” (Ul. 11:26-28)
Allah sekali lagi berpesan: “Dengarkanlah baik-baik segala yang kuperintahkan kepadamu, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian untuk selama-lamanya, apabila engkau melakukan apa yang baik dan benar di mata TUHAN, Allahmu.” (Ul. 12:28). Apakah engkau bersedia mendengarkan perintah TUHAN? Hanyalah orang yang rendah hati yang mau mendengarkan perintah TUHAN yang akan hidup berbahagia dan diberkati!