SAUH BAGI JIWA
“Dalam tahun keenam ratus satu, dalam bulan pertama, pada tanggal satu bulan itu, sudahlah kering air itu dari atas bumi; kemudian Nuh membuka tutup bahtera itu dan melihat-lihat; ternyatalah muka bumi sudah mulai kering” (Kejadian 8:13)
“Dalam tahun keenam ratus satu, dalam bulan pertama, pada tanggal satu bulan itu, sudahlah kering air itu dari atas bumi; kemudian Nuh membuka tutup bahtera itu dan melihat-lihat; ternyatalah muka bumi sudah mulai kering” (Kejadian 8:13)
Tahun baru biasanya sangat berarti bagi kebanyakan orang! Suka duka kehidupan di tahun lalu sudah berlalu, tanggal satu bulan pertama mewakili awal yang baru dan pengharapan yang baru. Kita berharap di awal tahun akan ada awal yang baru, arah yang baru, dan tenaga yang baru. Bagaimana pun, satu tahun sudah lewat, kita selalu menaruh harapan di awal tahun yang baru, semuanya menjadi baru.
Tahukah Anda, bagi Nuh yang hidup di 4300 tahun lebih yang lalu, tanggal satu bulan pertama juga memiliki makna yang baru? Waktu itu dia berusia 601 tahun, dihitung dari tanggal 17 bulan ke 2 tahun lalunya, di mana mereka sekeluarga berdelapan masuk ke dalam bahtera, dan saat itu sudah hampir genap satu tahun.
Pada awal tahun baru, Nuh membuka tutup atas bahtera dan melihat-lihat, dia menemui muka bumi sudah mulai kering. Dia tahu, tidak lama lagi sudah bisa keluar dari bahtera. Bisa dibayangkan, waktu itu seluruh umat manusia—kecuali mereka berdelapan—sudah tewas oleh air bah, suasana hati mereka pastilah campur aduk tidak-karuan. Meskipun demikian, tentunya rasa syukur dalam hati mereka juga tercermin atas kasih karunia penyelamatan Tuhan!
Tahukah Anda, setelah bangsa Israel keluar dari Mesir, pada tahun kedua, hari yang pertama dari bulan yang pertama, Allah menyuruh Musa mendirikan Kemah Suci—yakni Kemah Pertemuan, menempatkan di dalamnya tabut hukum dan pasang tabir sebagai penudung di depan tabut itu (Kel 40:1-3)? Bagi bangsa Israel, adakah hal lain yang dapat mereka lakukan untuk menyembah Allah di awal tahun itu, selain dari pada mendirikan Kemah Suci?
Bukankah tujuan mereka keluar dari Mesir adalah untuk meninggalkan negeri perhambaan dan penyembahan berhala, pergi ke negeri yang mengalir susu dan madu dan dapat dengan bebas beribadah kepada Allah? Di tahun kedua, tanggal satu bulan pertama itu, mereka mewujudkan mimpi yang mereka nanti-nantikan selama 430 tahun!
Tahukah Anda, 58 tahun setelah bangsa Israel kembali ke Yerusalem dan membangun kembali Bait Suci, Allah menggerakkan hati raja Persia sehingga mengijinkan Ezra pulang ke Yerusalem untuk mengajar umat? Hari keberangkatan pulang Ezra dari Babel adalah tepat pada tanggal satu bulan pertama (Ezra 7:9).
Tahun baru pengharapan baru, pada tanggal satu bulan pertama, apakah imanmu dapat seperti Nuh, Musa dan Ezra—mempunyai tujuan baru, arah baru, tekad baru, dan usaha baru?
Memang mudah untuk menentukan sasaran baru, tetapi yang terpenting adalah bertahan berjuang dalam menghadapi berbagai rintangan untuk mencapai tujuan itu. Kiranya kita dapat bersandar kepada Tuhan yang selalu mengasihi kita, setiap hari melangkah menuju ke tujuan, berjalan di jalan menuju surga, dengan riang dan tanpa keluh kesah!