SAUH BAGI JIWA
“Sebab beginilah firman TUHAN kepada kaum Israel: “Carilah Aku, maka kamu akan hidup!” (Amos 5:4)
“Sebab beginilah firman TUHAN kepada kaum Israel: “Carilah Aku, maka kamu akan hidup!” (Amos 5:4)
Umat Israel telah banyak berbuat dosa terhadap Allah. Berulang kali mereka tidak taat, melanggar perintah Allah dan membangkitkan murka-Nya. Mereka lebih suka menyembah allah-allah asing yang dapat mereka lihat daripada menyembah Allah. Walaupun mereka masih beribadah kepada Allah, ibadah mereka itu hanya bersifat lahiriah. Mereka tidak datang menghadap dan mencari Allah dengan segenap hati. Oleh karena itu, Allah telah merancangkan hukuman bagi mereka. Para nabi telah diutus untuk menyampaikan nubuat tentang hukuman dan malapetaka yang akan menimpa Israel, apabila mereka tetap hidup di dalam dosa dan tidak mau bertobat.
Bagaimana pun juga, Allah penuh kasih. Ia sangat mengasihi umat-Nya, sehingga Ia selalu memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat. Rasul Petrus pun dalam suratnya mengingatkan kepada jemaat, “Tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” (2Pet 3:9b). Jadi, selain nubuat tentang hukuman dan malapetaka yang akan terjadi, seruan untuk bertobat juga disampaikan oleh para nabi-Nya, seperti yang disampaikan oleh nabi Zefanya, “Carilah TUHAN, hai semua orang yang rendah hati di negeri, yang melakukan hukum-Nya; carilah keadilan, carilah kerendahan hati; mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan TUHAN.”
Hari ini, kesempatan untuk bertobat pun masih terbuka bagi kita. Kita tahu bahwa pada hari kedatangan Tuhan yang kedua, Ia akan menghukum semua orang yang tetap hidup di dalam dosa. Mungkin kita berpikir bahwa hukuman itu hanya akan ditujukan bagi mereka yang belum percaya kepada Tuhan. Jangan keliru. Umat Israel adalah umat pilihan Tuhan. Mereka juga percaya dan beribadah kepada Tuhan. Bahkan mereka dengan ketat memegang hukum Taurat. Tetapi, mereka pun tidak luput dari hukuman. Mengapa demikian? Sebab mereka tidak percaya kepada Tuhan dengan segenap hati. Mereka hanya melakukan ibadah secara lahiriah. Inilah yang menyebabkan mereka bisa mendua hati. Di satu sisi mereka tetap melakukan ibadah, tetapi di sisi lain memungkiri kekuatannya.
Di antara kita mungkin ada juga yang demikian. Kita telah menjadi Kristen. Kita giat beribadah dan melayani pekerjaan Tuhan, namun apakah kita telah sungguh-sungguh mencari Dia dan beriman kepada-Nya? Apakah kita menaruh pengharapan kita sepenuhnya kepada Tuhan atau jangan-jangan selain berharap kepada Tuhan, kita juga berharap kepada dunia? Apakah pergi ke gereja, berdoa, membaca Alkitab, dan melakukan pelayanan hanya kita anggap sebagai tugas dan kewajiban yang harus kita lakukan sebagai orang Kristen dan merupakan rutinitas belaka?
Ketahuilah bahwa Tuhan tidak menghendaki ibadah yang hanya bersifat lahiriah. Ia menghendaki kita untuk bersekutu dengan-Nya di dalam doa, merenungkan firman-Nya, dan mencari kehendak-Nya melalui segala peristiwa yang terjadi di dalam kehidupan kita. Ia juga menghendaki kita melayani dengan segala kerelaan dan kerendahan hati, yang merupakan manifestasi dari ucapan syukur kita.
Maka, carilah Tuhan dengan kesungguhan hati, selama Ia masih dapat ditemui. Sediakan waktu untuk bersekutu dengan-Nya di dalam doa setiap hari. Berusahalah untuk mengerti dan melakukan kehendak-Nya. Dengan demikian, ketika Yesus datang kembali, kita didapati berkenan dan kita akan menikmati kehidupan kekal bersama Bapa di surga.