SAUH BAGI JIWA
“Dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya” (Efesus 4:24)
“Dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya” (Efesus 4:24)
Hidupku t’lah ada perubahan heran…
Sejak Yesus di hatiku…
Ini adalah sepenggal lirik dari Kidung Pujian Gereja Yesus Sejati. Pujian yang indah ini mengandung makna yang dalam dan sekaligus bisa menjadi bahan refleksi bagi kita semua yang telah percaya kepada Yesus. Benarkah pengenalan akan Yesus telah mengubah hidup kita? Perubahan seperti apakah itu? Dan sejauh mana Yesus telah mengubah hidup kita? Jangan sampai terjadi bahwa kita sama sekali tidak mengalami perubahan dari sebelum dan sesudah mengenal Yesus.
Saya tertarik dengan pembahasan seorang pengkhotbah tentang perubahan yang dialami oleh Yakub dari sebelum dan setelah perjumpaannya dengan Tuhan di Pniel.
Ketika Yakub mengetahui bahwa Esau akan mengunjunginya disertai empat ratus orang, ia merasa ketakutan. Untuk keamanan, maka diaturnya strategi untuk membagi pasukannya menjadi dua bagian, sehingga apabila yang satu diserang, masih ada yang lain. Ia menyuruh budak-budaknya berjalan lebih dahulu. Kemudian ia menyeberangkan kedua isterinya, kedua budaknya perempuan dan kesebelas anaknya, serta segala miliknya. Sedangkan ia sendiri bertahan di situ sehari semalam (Kej 32:22-24a). Yakub takut bahwa Esau datang dengan niat untuk membalas dendam.
Tetapi setelah pertemuannya dengan Tuhan, Yakub berubah. “Yakub pun melayangkan pandangnya, lalu dilihatnyalah Esau datang dengan diiringi oleh empat ratus orang. Maka diserahkannyalah sebagian dari anak-anak itu kepada Lea dan sebagian kepada Rahel serta kepada kedua budak perempuan itu. Ia menempatkan budak-budak perempuan itu beserta anak-anak mereka di muka, Lea beserta anak-anaknya di belakang mereka, dan Rahel beserta Yusuf di belakang sekali. Dan ia sendiri berjalan di depan mereka” (Kej 33:1-3a).
Di sini kita melihat perubahan drastis dari Yakub: dari yang semula sangat ketakutan, sehingga sengaja menempatkan diri di urutan paling belakang, sekarang malah maju di barisan terdepan. Perjumpaan dengan Tuhan sungguh telah mengubahnya! Sekarang ia menjadi seorang yang berani dan percaya diri! Pergumulan dengan Tuhan telah memberinya keberanian dan kekuatan untuk menghadapi kakaknya, Esau.
Sama seperti Yakub, perjumpaan kita dengan Tuhan, seharusnya juga berdampak bagi kehidupan kita. Setelah mengenal dan percaya kepada Tuhan, kita tidak lagi seperti dulu. Kita telah menjadi manusia baru. Kita akan menjadi orang yang berbeda. Jika dulu kita adalah orang yang pesimis, maka sekarang kita selalu optimis karena kita percaya bahwa Tuhan mengasihi kita dan selalu memberikan yang terbaik kepada kita. Jika dulu kita adalah orang yang egois dan jahat, marilah kita bertobat dan lebih mengasihi sesama, seperti Yesus yang tidak mementingkan diri dan mengasihi semua orang. Jika dulu pikiran kita hanya dipenuhi dengan hal-hal duniawi, sekarang kita mulai mengarahkannya untuk perkara yang di atas.
“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga” (Mat 5:16). Hendaknya setelah kita menerima Tuhan dan percaya, perubahan kita nyata, sehingga orang dapat melihat bahwa kehadiran Yesus sungguh membawa pengaruh yang baik. Dengan demikian hidup kita dapat menjadi kesaksian yang akan membawa lebih banyak lagi orang untuk datang dan juga mengundang Dia masuk ke dalam hati mereka.