SAUH BAGI JIWA
“Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi” (Keluaran 19:5)
“Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi” (Keluaran 19:5)
Jika kita mempunyai barang kesayangan, mungkin karena harganya yang mahal atau sulit didapatkan, kita akan menaruh barang tersebut dengan baik-baik. Kita menaruhnya di tempat yang aman, agar terhindar dari tangan-tangan jahil. Barang kesayangan adalah barang yang sangat berharga dan berarti bagi pemiliknya. Si pemilik barang pasti akan menjaga dan merawat barang tersebut.
Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya mengatakan kepada bangsa Israel bahwa mereka bukan hanya sebagai umat pilihan-Nya, tapi juga merupakan harta kesayangan-Nya. Pada hari ini, sebagai orang percaya, kita juga adalah bangsa Israel rohani. Kita adalah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, dan umat kepunyaan Allah sendiri (1Ptr 2:9). Itu berarti kita juga termasuk menjadi harta kesayangan-Nya.
Meskipun begitu, perlu diketahui juga bahwa untuk menjadi harta kesayangan Tuhan, Musa menuliskan, “Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa” (Kel 19:5).
Kita tidak bisa hanya berdiam diri. Agar kita bisa terus menjadi harta kesayangan Tuhan, kita perlu berdiri teguh dalam firman Tuhan dan tidak mudah digoyahkan. Membaca dan mendengar firman saja tidaklah cukup, tapi kita harus melakukannya di dalam kehidupan kita sehari-hari. Tanpa melakukan firman, kita hanya menipu diri sendiri (Yak 1:22).
Selain itu, kita juga harus terus memegang perjanjian Tuhan. Kita harus yakin bahwa janji Tuhan akan selalu tergenapi, baik sekarang maupun di kemudian hari. Jadi apabila kita sedang dilanda kesusahan, ingatlah bahwa Tuhan pasti akan memberikan jalan keluar kepada kita. Tuhan tidak akan memberikan pencobaan kepada kita yang berada di luar kemampuan kita. Tuhan pasti akan memberikan kita pemeliharaan dan kecukupan. Tuhan juga pasti akan datang untuk kedua kalinya, maka kita perlu mempersiapkan diri kita sampai saat itu tiba.
Apabila kita tidak melakukan firman-Nya dan tidak memegang janji-Nya, maka Tuhan akan menjadi kecewa. Tentunya kita ingin menjadi milik kesayangan-Nya. Tuhan sudah begitu baik kepada kita, bahkan menentukan kita untuk menjadi milik kesayangan-Nya. Maka, janganlah kita mengecewakan Tuhan dengan ketidaktaatan kita. Jangan kita sia-siakan kesempatan ini dan kiranya kita dapat terus menjadi milik kesayangan-Nya dan harta kesayangan-Nya.