SAUH BAGI JIWA
“Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara” (Roma 8:29)
“Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara” (Roma 8:29)
Sebagai umat Kristen, menjadi serupa dengan gambaran Anak Allah seharusnya menjadi tujuan hidup kita. Dengan kata lain, kita harus memiliki karakter Kristus di dalam diri kita. Sama seperti seorang anak merupakan cerminan dari orang tuanya, maka jika kita menyebut diri kita sebagai anak-anak Allah, kita pun harus mencerminkan Bapa kita di surga. Jadi, kita harus menjadi orang yang dapat mencerminkan kebaikan, kelemah-lembutan, kerendah-hatian, kesabaran, kemurahan hati, termasuk pula penguasaan diri.
Kita harus meneladani Yesus dalam kasih, kekudusan, juga kerelaan-Nya untuk meninggalkan kesenangan dunia. Kita juga harus meneladani-Nya dalam ketekunan-Nya berdoa, dalam melakukan pekerjaan yang diberikan oleh Bapa dengan giat, dan dalam ketaatan-Nya pada kehendak Bapa.
Terlebih lagi, karena kita telah menjadi anak-anak Allah, maka kita harus mencerminkan kemuliaan-Nya, sama seperti kemuliaan Allah yang nampak pada Yesus. “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar” (2 Kor 3:18).
Roh Kudus yang ada di dalam kita, jika kita taat pada bimbingan Roh, dapat mengubah kita menjadi semakin sempurna. Roh Kudus akan memimpin kita kepada kebenaran yang akan memerdekakan kita, sehingga melalui pemahaman akan firman, kita akan semakin mengenal Tuhan lebih dalam. Dengan demikian, kita dapat menjadi pribadi yang semakin serupa dengan Yesus sebab kita memancarkan kemuliaan Tuhan di dalam kehidupan.
Namun, bagaimana dengan kehidupan kita pada hari ini? Apakah kita memiliki keinginan untuk menjadi serupa dengan Kristus? Apakah kita telah mencerminkan kemuliaan Tuhan? Apakah orang-orang di sekitar kita melihat teladan Yesus di dalam diri kita?
Ingatlah bahwa kita telah ditebus dengan darah Yesus yang mahal. Demi untuk menyelamatkan kita, Dia telah melalui penganiayaan dan penderitaan yang begitu hebat. Maka, kita harus menghargai-Nya dan berusaha untuk melakukan hal-hal yang berkenan di hadapan-Nya. Dia menghendaki kita untuk menjadi serupa dengan-Nya. Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma menegaskan bahwa semua orang yang telah dipilih-Nya telah ditentukan oleh-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya. Jadi, jika kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, berusahalah dengan sekuat tenaga untuk meneladani Yesus dalam segala hal.
Walaupun hal ini tidak mudah untuk dilakukan, jika kita memiliki kemauan dan komitmen, Tuhan pasti akan membantu kita. Mulailah dari orang-orang yang terdekat dengan kita dan dari perkara-perkara yang sederhana. Misalnya, menghormati orang tua, tidak bertengkar dengan saudara, selalu siap membantu orang lain, tidak berbohong, dan lain sebagainya.
Sebagai pengikut Kristus, harus ada perubahan nyata yang dapat dilihat orang di dalam diri kita. Kita yang telah percaya Yesus, harus menjadi pribadi yang berbeda. Ada perubahan ke arah yang lebih baik, sehingga kita bagaikan kitab yang terbuka, yang bisa dibaca oleh semua orang. Dengan demikian, melalui perkataan dan perbuatan, kita dapat memuliakan nama Tuhan. Amin.