SAUH BAGI JIWA
“Hanya kepada suku Lewi tidak diberikan milik pusaka: yang menjadi milik pusakanya ialah TUHAN, Allah Israel, seperti yang dijanjikan-Nya kepada mereka” (Yosua 13:14)
“Hanya kepada suku Lewi tidak diberikan milik pusaka: yang menjadi milik pusakanya ialah TUHAN, Allah Israel, seperti yang dijanjikan-Nya kepada mereka” (Yosua 13:14)
Andai suatu ketika Anda menjadi satu-satunya orang yang tidak mendapatkan warisan dalam keluarga Anda, kira-kira apa yang Anda akan lakukan? Umumnya seseorang akan menjadi kesal, marah atau kecewa karena hal tersebut. Sebab seperti yang lazim terjadi di dalam kehidupan masyarakat, seorang anak seyogyanya memperoleh warisan dari orang tuanya yang sudah meninggal. Demikianlah suku Lewi, mereka adalah satu-satunya suku yang tidak mendapatkan milik pusaka, yakni tanah di negeri Kanaan. Tetapi apakah orang-orang Lewi marah dan kecewa? Tentu saja tidak.
Nah, di dalam kitab Yosua 13, diceritakan bahwa Yosua pada saat itu telah menjadi tua dan lanjut umurnya. Dan TUHAN berfirman kepadanya, bahwa negeri Kanaan itu masih banyak yang belum diduduki oleh orang Israel. Oleh karena itu, TUHAN meminta kepada Yosua agar membagikan negeri Kanaan itu melalui undian, sebagai milik pusaka mereka, seperti yang diperintahkan TUHAN sebelumnya. Jadi, di atas kertas, semua suku Israel seyogyanya mendapatkan bagiannya masing-masing seperti yang telah ditentukan oleh Musa, hamba Tuhan itu. Akan tetapi, khusus suku Lewi, TUHAN tidak memberikan negeri Kanaan sebagai milik pusakanya, sebab yang menjadi milik pusaka mereka ialah TUHAN sendiri.
Apa maksudnya? Dalam kitab taurat disebutkan bahwa TUHAN telah memilih suku Lewi dari antara seluruh suku-suku Israel. TUHAN memilihnya sebagai ganti semua anak sulung. Hal ini dikarenakan supaya ia dan anak-anaknya dapat senantiasa melayani TUHAN dan menyelenggarakan kebaktian demi nama-Nya (Bil 3:12-13). Mereka juga harus mengerjakan tugas-tugas bagi Harun dan harus memelihara segala perabotan Kemah Pertemuan, dan mengerjakan tugas-tugas bagi orang Israel. Meskipun demikian, di tengah-tengah tanah milik Israel, telah diatur 48 kota beserta dengan tanah-tanah penggembalaannya untuk ditinggali oleh orang-orang Lewi (Yos 21:41-42).
Saudara-saudari yang terkasih, seperti kepada orang Lewi, sesungguhnya Tuhan Yesus juga telah menunjukkan kasih-Nya kepada kita. Dengan darah-Nya yang mahal, Dia telah melepaskan kita dari segala dosa. Dahulu kita bukanlah umat Allah, tetapi sekarang kita telah menjadi umat-Nya. Dari setiap suku, bahasa, kaum dan bangsa, Dia telah membuat kita semua menjadi suatu kerajaan dan imam-imam bagi Allah (Why 5:9-10). Kita sejatinya adalah imamat yang rajani, bangsa yang terpilih, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri. Tuhan adalah milik pusaka kita!
Dan seperti orang Lewi yang senantiasa melayani Tuhan, kita juga mau menggunakan seluruh hidup kita untuk melayani Tuhan seumur hidup kita. Kita mau menggunakan seluruh talenta yang telah Tuhan berikan untuk kemuliaan-Nya. Dan kita juga mau memberitakan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib, demi Injil bisa tersebar sampai ke seluruh dunia. Biarlah dengan berbuat demikian, kita boleh menerima warisan kekal yang sesungguhnya, yaitu kehidupan yang kekal dalam Kerajaan Surga. Haleluya!