SAUH BAGI JIWA
“Tetapi Hana menjawab: “…aku seorang perempuan yang sangat bersusah hati; anggur ataupun minuman yang memabukkan tidak kuminum, melainkan aku mencurahkan isi hatiku di hadapan TUHAN” ( 1 Samuel 1:15)
“Tetapi Hana menjawab: “…aku seorang perempuan yang sangat bersusah hati; anggur ataupun minuman yang memabukkan tidak kuminum, melainkan aku mencurahkan isi hatiku di hadapan TUHAN” (
Pada umumnya, manusia sering menutupi kesedihan hatinya dengan sebuah senyuman agar kegelisahannya itu tidak diketahui oleh orang lain. Apalagi jika mereka tahu bahwa kegalauannya akan dipandang rendah oleh orang lain. Namun, pemazmur pernah mencatatkan suatu nasihat yang menghibur hati, bahwa Tuhan tidak akan memandang hina hati yang patah. Sebaliknya, hati yang remuk bagaikan sebuah korban persembahan yang berharga bagi-Nya (Mzm 51:19).
Dalam kitab
Walaupun hatinya hancur, ia tidak serta-merta melampiaskan semua kesedihan, kekecewaan ataupun kegusarannya pada suaminya–melainkan dia mencurahkan isi hatinya di hadapan Tuhan. Pada hari ini, bagaimana dengan kita? Apakah ketika kita disakiti, dapatkah kita tetap bersabar dan berdiam diri seperti Hana untuk tidak membalaskan kejahatan dengan kejahatan dan berusaha hidup damai dengan semua orang?
Dengan hati yang pedih, dia berdoa sambil menangis kepada Tuhan. Berdoa merupakan sebuah cara agar kita dapat menyalurkan segala isi hati kita kepada Tuhan, baik suka maupun duka. Apabila kita berseru, maka Tuhan akan memberi kita kelegaan (Mzm 4:2). Melalui doa, kita akan dapat merasakan bagaimana Tuhan menyalurkan tangan-Nya untuk membantu dan membimbing kita. Jadi, janganlah kita khawatir untuk menyatakan segala isi hati kita kepada Tuhan dan biarlah damai sejahtera Tuhan yang memelihara hati dan pikiran kita. Di samping itu, Dia juga tidak akan mengecewakan kita sehingga kita bisa percaya dan sepenuhnya bersandar kepada-Nya. Tuhan akan memberikan jalan keluar yang telah dipersiapkan-Nya untuk kita.
Pada akhir kisah Hana, ada sesuatu sukacita yang Tuhan berikan dalam kehidupannya. Ketika dikatakan “Tuhan ingat kepadanya” ini adalah suatu hal yang begitu indah bagi Hana. Tuhan memberikan seorang anak lak-laki yang dinamai Samuel. Tuhan tidak pernah lupa kepada umat-Nya, begitu pula pada kita. Dia bukan hanya memperhatikan hati yang sakit, pedih, dan susah, tapi Dia juga akan membimbing dan membukakan jalan agar kita dimampukan untuk berjalan melewati penderitaan demi penderitaan. Haleluya!