SAUH BAGI JIWA
“Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia TUHAN” (Mazmur 33:5)
“Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia TUHAN” (Mazmur 33:5)
Di sebuah kota kecil tinggal seorang sopir taksi yang kesulitan ekonomi. Suatu hari mobilnya rusak dan dia tidak punya uang untuk perbaikan, padahal dia harus mengembalikan mobil ini kepada pemiliknya. Tapi kemudian, seorang pria baik hati membantu dengan memberikan uang untuk perbaikan mobil. Sopir taksi tersebut pun merasakan bahwa di tengah kesulitan, ternyata masih ada orang baik yang mau membantu.
Kita juga mungkin pernah merasakan kesulitan seperti sopir taksi tersebut. Ada sebuah kewajiban yang kita harus lakukan, tapi situasi begitu menghimpit, sehingga sangat sulit untuk melakukan kewajiban tersebut. Rasanya, andaikan saja kita tidak perlu melakukan kewajiban itu atau andaikan ada pengecualian untuk diri kita.
Ketika Tuhan Yesus hendak ditahirkan, Maria dan Yusuf membawa Dia ke Yerusalem. Menurut hukum Tuhan, untuk mempersembahkan korban, mereka harus mempersembahkan sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Akhirnya, mereka pun mempersembahkan 2 ekor anak burung merpati. Walau mereka miskin, Yusuf dan Maria tetap memberikan persembahan.
Bagi orang miskin mungkin hidupnya akan mudah asal tidak berpindah-pindah tempat. Tetapi mereka harus pergi ke Mesir walaupun ada bahaya dan masalah saat pergi di malam hari. Tidak mudah mencari tempat tinggal yang baik ataupun mencari pekerjaan. Ini adalah merupakan beban. Tetapi mereka tidak bersungut-sungut. Mereka percaya pertolongan Tuhan.
Tuhan menolong mereka dengan orang-orang majus yang memberikan persembahan kepada Tuhan Yesus. Tuhan telah mempersiapkan bagi mereka, salah satu persembahan yang diberikan adalah emas. Ini merupakan pertolongan keuangan untuk mengatasi situasi mereka.
Maka dari itu dalam kehidupan iman kita, saat lingkungan memberikan tekanan, mengalami masalah keuangan, dan harga-harga yang melambung tinggi, percayalah dan bersandar kepada Tuhan. Jangan bersungut-sungut. Ketahuilah anugerah Tuhan cukup.
Maria adalah ibu Tuhan Yesus tetapi tidak menerima perlakuan istimewa apa pun. Sebaliknya karena hal ini ia harus menderita, terutama tekanan ekonomi. Namun ia tidak menuntut hak istimewa. Melalui semuanya ini ia menjadi ibu yang tangguh dan beriman untuk mengatasi semua masalah dan tekanan yang dihadapi.
Bukan hanya diri mereka yang menderita, tetapi bayi Yesus juga sangat menderita. Dia lahir dalam keadaan miskin. Tuhan Yesus berkata, “Yesus berkata kepadanya: ‘Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya’ ” (Mat 8:20).
Jadi, janganlah kita mengeluh kepada Bapa karena tidak memberikan apa yang kita inginkan. Lihatlah Tuhan Yesus, apakah kita masih tetap ingin mengeluh? Sebaliknya, marilah kita teguhkan iman kita dan percaya bahwa Tuhan pasti akan menolong kita dengan cara-Nya dan pada waktu-Nya.