SAUH BAGI JIWA
“Musa, hamba TUHAN itu, beserta orang Israel, telah mengalahkan mereka, dan Musa, hamba TUHAN itu, telah memberikan daerah itu kepada orang Ruben, orang Gad dan suku Manasye yang setengah itu, menjadi milik mereka” (Yosua 12:6)
Kitab Bacaan: Yosua 12:1-24
“Musa, hamba TUHAN itu, beserta orang Israel, telah mengalahkan mereka, dan Musa, hamba TUHAN itu, telah memberikan daerah itu kepada orang Ruben, orang Gad dan suku Manasye yang setengah itu, menjadi milik mereka” (Yosua 12:6)
Kitab Bacaan: Yosua 12:1-24
Manusia pertama jatuh ke dalam dosa karena melanggar firman Tuhan, yaitu memakan buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat, yang dilarang Tuhan. Akibatnya, manusia diusir dari Taman Eden. Sejak saat itu, manusia kehilangan kemuliaan Allah dan penyertaan-Nya. Manusia tidak bisa lagi membedakan mana yang baik dan jahat, mana yang berkenan atau tidak di hadapan Allah. Mereka hidup dalam kegelapan.
Membawa bangsa pilihan masuk ke Tanah Kanaan bukanlah suatu perkara yang mudah, bahkan mustahil dilakukan jika hanya mengandalkan kemampuan mereka. Mengapa demikian? Sebelum umat pilihan masuk ke Kanaan, mereka harus menaklukkan raja-raja dari bangsa-bangsa lain. Orang-orang Israel tidak memiliki pengalaman berperang. Namun, mereka berhasil mengalahkan musuh-musuhnya yang begitu banyak, kuat dan memiliki persenjataan yang lebih hebat seperti yang dicatat di dalam Yosua 12:1-24. Siapakah yang menjadi tokoh utama di balik semua kemenangan bangsa Israel? Jawabannya adalah Allah. Karena Allah menepati janji-Nya untuk menyertai Musa, Yosua dan bangsa Israel, mereka berhasil menaklukkan raja-raja dari bangsa lain (Yos 1:3-9).
Penyertaan Allah mutlak atas kehidupan orang-orang yang percaya dan bersandar kepada-Nya. Penyertaan Allah semakin penting karena kehidupan manusia saat ini banyak menghadapi tantangan. Pandemi COVID-19 berdampak secara langsung baik terhadap kesehatan maupun kondisi ekonomi masyarakat. Manusia membutuhkan Tuhan sehingga bisa memiliki harapan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan dan sumbu yang nyaris padam tidak akan dipadamkan.
Allah tidak akan pernah mengecewakan mereka yang sungguh-sungguh bersandar kepada-Nya. “Karena Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti” (Mzm 46:2). Bagaimana dengan kita pada hari ini? Apakah kita senantiasa merindukan penyertaan Allah atas kehidupan kita?