SAUH BAGI JIWA
“Tetapi jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan…” (1 Korintus 8:9)
“Tetapi jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan…” (1 Korintus 8:9)
Sebelum melakukan apa pun dalam hidup kita, tengoklah tujuan kita. Misalkan saja, jika tujuan kita mengenakan riasan adalah agar penampilan kita lebih meyakinkan daripada orang yang kita temui di cermin pada pukul 6:30 pagi, hal ini baik adanya. Tidak ada yang salah.
Tetapi jika tujuan kita adalah agar dapat menarik perhatian lawan jenis, atau karena semua teman kita juga berbuat demikian, ini tidaklah benar. Itu adalah keinginan daging dan keinginan mata dan keangkuhan hidup. Dan lebih buruk lagi jika semua tindakan kita dapat menjatuhkan orang lain, menjadi batu sandungan bagi orang lain.
Waspadalah, kadang-kadang kita meyakinkan diri kita sendiri bahwa tujuan kita adalah baik, padahal sebenarnya tidak. Sebuah tindakan yang sama, seperti mengenakan riasan atau mengenakan baju mahal mempunyai akibat yang berbeda jika kita punya tujuan yang berbeda dalam melakukannya.
Jadi pikirkanlah sekali, dua kali, dan pikirkanlah lagi. Jika kita, atau bagian mana pun dari tubuh kita, melakukan sesuatu untuk menarik perhatian atau membawa keagungan bagi diri kita, itu berbahaya. Carilah pendapat kedua, yang berbeda dari pendapat kita, dari seorang yang kelihatannya berada pada jalur rohani yang benar. Kita sedang membahas tentang kehidupan kekal kita di sini.
Sebelum kita melakukan sesuatu, terutama yang mengakibatkan perubahan tetap pada penampilan kita, tanyakan pada diri kita: Apakah yang sedang kita pertimbangkan untuk dilakukan itu akan membuat kita menjadi orang yang lebih baik daripada yang Allah ciptakan, yaitu diri kita pada awalnya? Apakah kita sedang memperbaiki ciptaan Allah? Setiap tindakan ada akibatnya.
Mungkin sebuah keputusan kelihatannya sangat baik adanya. Tetapi pikirkanlah dengan sangat hati-hati tentang akibat dari tindakan itu. Kita perlu membuka mata dan melihat sepuluh, dua puluh, tiga puluh tahun ke depan. Apakah tindakan itu membawa kita setapak lebih dekat kepada surga, atau setapak lebih jauh?
Yang terpenting, berdoalah kepada Allah, memohon hikmat dan bimbingan-Nya. Orang tua mengenal kita sampai saat tertentu. Tetapi Allah tahu sisa jalan hidup kita. Jika kita berjalan dengan Allah, pada saat bimbang menghadapi suatu masalah, Roh Kudus akan memberitahukan apakah itu baik atau buruk bagi kita. Dengarkanlah Dia. Jangan padamkan api roh. Tiada seorang pun yang tahu bagaimana caranya menjadikan kita lebih baik selain Dia yang menciptakan kita.