SAUH BAGI JIWA
“Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam” (Yosua 1:8)
“Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam” (Yosua 1:8)
Amanat adalah perintah atau pesan penting yang disampaikan dan harus dilakukan. Jika itu tidak dilakukan, dampaknya tidak baik pada yang menerima amanat itu. Contohnya kisah yang dialami Naaman. Ketika ia terkena sakit kusta, seorang gadis Israel menyarankannya untuk berobat dengan menemui nabi Elisa. Ketika itu Elisa hanya menyuruhnya untuk mandi di Sungai Yordan. “Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan: ‘Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir’” (2Raj 5:10).
Dalam hal ini, bagaimana jika amanat itu tidak dilakukan? Apakah Naaman bisa sembuh? Ternyata tidak. Naaman gusar mendengar Elisa hanya menyuruhnya mandi di sungai; pikirnya, kalau hanya mandi di sungai, mengapa tidak di sungai wilayahnya sendiri. Jadi Naaman pergi dengan panas hati. Tetapi bujangnya mengingatkan Naaman: “Seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir.” Ternyata benar, setelah Naaman mengikuti petunjuk itu, ia pun sembuh.
Jadi amanat harus dilakukan. Apalagi jika amanat itu berasal dari Tuhan, terlebih lagi harus kita lakukan.
Yosua mendapatkan amanat dari Tuhan, yang juga merupakan amanat kiasan bagi kita. Apakah amanat yang diterima oleh Yosua? “Bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu” (Yos 1:2).
Pada hari ini, perbuatan “menyeberangi Sungai Yordan” bagi kita dapat melambangkan kita meninggalkan kehidupan lalu yang berdosa, untuk menuju tanah yang Tuhan janjikan. Setelah kita masuk ke dalam gereja-Nya, kita telah disucikan melalui baptisan dengan komitmen untuk meninggalkan segala perbuatan dosa kita, tetap setia pada perintah-Nya agar kelak kita dapat masuk ke ‘tanah perjanjian’ Tuhan.
Kemudian, amanat berikutnya yang diterima oleh Yosua adalah, “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu” (Yos 1:6). Melalui amanat ini kita diingatkan supaya jangan mudah tergoda dan berpindah ke lain hati dalam hal keimanan. Karena godaan sangat kuat dan mudah menjatuhkan. Sebagai orang percaya, hal yang sama harus kita lakukan dalam mencapai tanah yang dijanjikan. Supaya dapat sampai tujuan, kita harus tetap kuat dan teguh hati fokus pada tujuan yang sudah Tuhan tentukan.
“Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya” (Yos 1:8). Layaknya orang percaya dalam menuju tanah atau tujuan kita dalam keimanan, kita perlu menguatkan iman kita dengan berjalan dalam kebenarannya. “Supaya seumur hidupmu engkau dan anak cucumu takut akan TUHAN, Allahmu, dan berpegang pada segala ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu, dan supaya lanjut umurmu” (Ul 6:2).