SAUH BAGI JIWA
Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu (Amsal 16:3)
Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu (Amsal 16:3)
Sebagai umat Kristen, kita harus senantiasa taat pada perintah Tuhan. Kita harus membiarkan Tuhan memimpin kehidupan kita dan melibatkan Dia dalam segala hal yang kita perbuat, termasuk dalam mengambil setiap keputusan dan pilihan. Ketika berencana untuk melakukan sesuatu, kita harus berdoa dan memohon pimpinan-Nya. Pengetahuan dan hikmat kita terbatas sehingga sesungguhnya kita tidak tahu apa yang akan terjadi dan apa terbaik bagi kita, sedangkan Tuhan Maha Mengetahui.
Dalam hal ini kita dapat belajar dari Daud dan Rasul Paulus. Ketika Daud mendengar bahwa orang Filistin telah datang di Lembah Refaim untuk menangkapnya, Daud tidak serta merta membuat keputusan tentang apa yang harus dilakukannya. Namun, dia segera datang dan bertanya kepada Tuhan, “Apakah aku harus maju melawan orang Filistin itu? Akan Kauserahkankah mereka ke dalam tanganku?” (2Sam 5:19a). Demikian pula ketika orang Filistin menyerang untuk kedua kalinya, dia pun kembali bertanya kepada Tuhan sebelum bertindak. Walaupun Daud pada waktu itu telah diurapi sebagai raja, dia tidak menjadi sombong. Dia menyadari bahwa semua yang diperolehnya adalah semata-mata karena anugerah Tuhan. Karena itu, dia selalu bertanya dan melibatkan Tuhan dalam setiap keputusan. Daud bukan hanya sekedar bertanya, tetapi juga taat pada perintah Tuhan. Oleh karena itulah, Tuhan menyertai dia dan memberikan kemenangan besar atas musuh-musuhnya.
Rasul Paulus juga demikian. Dia menyerahkan segala rencana ke dalam tangan Tuhan. Dalam perjalanan misinya, dia memohon petunjuk dan pimpinan Tuhan sehingga kadangkala dia harus mengubah keputusannya karena Tuhan menghendaki demikian. Misalnya, ketika dia membatalkan kunjungan keduanya ke Korintus. Tentang rencana kunjungannya, dia selalu berkata, “Jika Tuhan menghendakinya.” Ini menunjukkan bahwa Paulus menyerahkan perjalanan misinya kepada Tuhan. Dalam
Jadi, kita melihat bahwa Daud memperoleh kemenangan dalam peperangan dan Rasul Paulus berhasil dalam pelayanannya karena mereka bersandar sepenuhnya kepada Tuhan. Mereka menyerahkan segala sesuatu ke dalam tangan-Nya. Dalam salah satu mazmurnya, Daud mengakui kebesaran Tuhan dan kehebatan rancangan-Nya, “Betapa besarnya pekerjaan-pekerjaan-Mu, ya TUHAN, dan sangat dalamnya rancangan-rancangan-Mu.” (Mzm 92:6). Itulah yang membuatnya percaya dan mengandalkan Tuhan dalam segala perkara.
Hendaklah kita meneladani mereka dalam setiap rencana dan keputusan yang harus kita ambil. Jadilah orang yang bijak dan berhikmat, yang senantiasa melibatkan Tuhan dan taat kepada-Nya agar kita dapat membuat keputusan yang tepat. Jangan bersandar pada diri-sendiri, melainkan belajarlah untuk bersandar kepada Tuhan mulai dari hal-hal kecil. Jangan sombong dan merasa diri berhikmat. Kiranya kita dapat dengan rendah hati meminta petunjuk dari Tuhan dan memohon hikmat-Nya dalam segala hal.