SAUH BAGI JIWA
Dalam tiap jerih payah ada keuntungan, tetapi kata-kata belaka mendatangkan kekurangan saja (Amsal 14:23)
Dalam tiap jerih payah ada keuntungan, tetapi kata-kata belaka mendatangkan kekurangan saja (Amsal 14:23)
Setiap usaha dan kerja keras pasti membuahkan hasil, tetapi kata-kata saja tidak berguna karena tidak menghasilkan apa-apa. Sesungguhnya orang yang hanya berkata-kata tanpa melakukannya adalah seorang yang malas. Ia hanya berbicara dan tidak bekerja. Tidak heran jika pada akhirnya ia akan menjadi miskin dan menderita. Oleh karena itu, jika kita tidak ingin hidup menderita, giatlah bekerja. Orang yang rajin akan diberkati oleh Tuhan dan hidupnya tidak akan kekurangan.
Di dalam Alkitab ada seorang yang bernama Yerobeam. Mulanya, ia hanyalah orang biasa. Raja Salomo kemudian mengangkatnya menjadi pengawas karena ia adalah seorang yang tangkas dan rajin bekerja. Bahkan, di kemudian hari, ia dinobatkan menjadi raja Israel. Di sini kita melihat bagaimana kerajinan dapat mengubah keadaan dan nasib seseorang.
Alangkah baiknya jika kerajinan kita bukan hanya dalam perkara-perkara duniawi, melainkan juga dalam perkara-perkara rohani. Kiranya kita juga giat dalam ibadah, penyempurnaan rohani, perbuatan baik dan melayani Tuhan. Teladanilah para rasul dan murid-murid Yesus lainnya yang telah bergiat dalam pekerjaan Tuhan dan tekun memelihara iman. Kita mengetahui betapa sulitnya kehidupan mereka pada waktu itu. Demi iman kepercayaan mereka kepada Tuhan, mereka mau menderita penganiayaan, bahkan nyawa mereka dipertaruhkan. Namun, semua itu tidak mematahkan semangat apalagi menghentikan mereka. Mereka terus giat dalam pemberitaan Injil. Mereka juga senantiasa bersekutu di dalam Tuhan dan saling membantu di antara saudara seiman. Mereka rela mengorbankan segala sesuatu demi Kristus dan Injil-Nya.
Mengapa mereka mau berbuat demikian? Sebab mereka percaya pada janji Tuhan. Paulus berkata, “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” (1Kor 15:58). Mereka percaya bahwa segala jerih payah mereka tidak akan sia-sia. Kelak, mereka akan menerima upah yang setimpal dengan perbuatan mereka, seperti yang dituliskan di dalam Wahyu 22:12, “Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.”
Hari ini, janji itu pun berlaku bagi kita. Setiap jerih payah kita akan dibalas oleh Tuhan. Rasul Paulus menasihatkan agar kerajinan kita dalam melayani Tuhan tidak kendor. Biarlah Roh kita senantiasa menyala-nyala dan semakin giat, apalagi menjelang kedatangan Tuhan Yesus kedua kalinya yang semakin dekat.
Melayani Tuhan itu memerlukan banyak pengorbanan. Seringkali kita harus rela mengorbankan waktu istirahat kita, pikiran, tenaga, bahkan uang kita. Namun, jika kita merenungkannya, sesungguhnya pengorbanan kita itu sangatlah kecil jika dibandingkan dengan pengorbanan para rasul dan murid-murid Tuhan Yesus. Terlebih lagi jika kita membandingkan dengan apa yang telah diperbuat Tuhan bagi kita. Bahkan, Tuhan masih memberikan upah kepada kita. Ketika kerajinan kita mulai kendor, ingatlah segala kebaikan Tuhan kepada kita. Kiranya semuanya itu bisa memotivasi dan mengobarkan kembali semangat kita untuk semakin melayani Dia.