SAUH BAGI JIWA
Ada orang yang berlagak kaya, tetapi tidak mempunyai apa-apa, ada pula yang berpura-pura miskin, tetapi hartanya banyak (Amsal 13:7)
Ada orang yang berlagak kaya, tetapi tidak mempunyai apa-apa, ada pula yang berpura-pura miskin, tetapi hartanya banyak (Amsal 13:7)
Sekitar tahun 2019-2022, bersamaan dengan munculnya pandemi Covid-19, berkembang tren memamerkan kekayaan oleh beberapa orang yang disebut flexing. Tindakan flexing ini tidak hanya dilakukan oleh orang-orang terkenal, tetapi juga oleh orang-orang biasa. Perilaku flexing ini misalnya memperlihatkan isi saldo tabungan melalui mesin ATM, memperlihatkan uang yang bertumpuk-tumpuk, bepergian dengan pesawat jet pribadi, menginformasikan harga barang-barang yang dipakai, melakukan tindakan menghambur-hamburkan uang dengan membeli barang-barang mahal, serta memberikan barang-barang secara gratis secara berlebihan. Apa yang dipamerkan orang-orang tersebut bisa saja merupakan milik pribadi, tetapi ada juga yang sebenarnya hanya barang pinjaman.
Menurut pendapat psikolog, perilaku flexing ini dilakukan karena beberapa alasan, antara lain untuk menunjukkan status dan posisi sosial, menciptakan kesan bagi orang lain, menunjukkan kemampuan, strategi pemasaran atau menutupi rasa tidak aman yang ada di dalam diri. Tindakan sebaliknya justru ditunjukkan oleh orang-orang yang memang benar-benar kaya, yang kekayaannya diakui oleh berbagai lembaga survei atau media terkenal. Mereka umumnya berpenampilan biasa-biasa saja, tidak terlihat sebagai seorang miliuner. Mereka tidak suka memamerkan kekayaan yang mereka miliki.
Bukan hanya secara materi, flexing juga bisa dilakukan secara rohani. Orang-orang Farisi dan ahli Taurat berdoa di pinggir-pinggir jalan atau di lapangan, mengenakan jubah panjang, berdoa dengan suara kencang menyampaikan tindakan-tindakannya yang nampaknya menjalankan perintah-perintah Hukum Taurat. Mereka memberikan persembahan dengan cara yang bisa dilihat orang banyak. Namun, Tuhan Yesus berkata bahwa mereka tidak mendapatkan apa-apa dari Tuhan atas apa yang mereka lakukan karena mereka sudah mendapatkan pujian dari orang-orang yang menyaksikan. Di hadapan Tuhan, mereka adalah orang-orang yang berpura-pura kaya secara rohani, padahal sebenarnya rohani mereka miskin.
Tuhan mengingatkan kita supaya berdoa di tempat tersembunyi. Berdoa adalah hubungan kita secara pribadi dengan Tuhan, tidak perlu ditunjukkan kepada orang banyak. Ketika memberikan persembahan ataupun berpuasa, kita tidak perlu menunjukkannya secara terbuka agar diketahui orang lain karena tindakan ibadah seharusnya hanya ditujukan kepada Tuhan.
Jadilah orang percaya yang memang kaya secara rohani, bukan hanya melakukan flexing untuk dilihat orang.